Bermanfaat bagi yang lainnya

3 Keutamaan Shalat Dhuha

Shalat Dhuha (foto Teamhijrah.my)
Shalat Dhuha memiliki keutamaan yang luar biasa. Berikut ini hadits-hadits yang menunjukkan 3 keutamaan shalat Dhuha:

1. Shalat Dhuha 2 rakaat senilai 360 sedekah

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى

“Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan shadaqahnya. Setiap tasbih adalah shadaqah, setiap tahmid adalah shadaqah, setiap tahlil adalah shadaqah, setiap takbir adalah shadaqah, menyuruh kepada kebaikan adalah shadaqah, dan melarang berbuat munkar adalah shadaqah. Semua itu dapat diganti dengan shalat dhuha dua rakaat.” (HR. Muslim)

فِى الإِنْسَانِ ثَلاَثُمِائَةٍ وَسِتُّونَ مَفْصِلاً فَعَلَيْهِ أَنْ يَتَصَدَّقَ عَنْ كُلِّ مَفْصِلٍ مِنْهُ بِصَدَقَةٍ. قَالُوا وَمَنْ يُطِيقُ ذَلِكَ يَا نَبِىَّ اللَّهِ قَالَ النُّخَاعَةُ فِى الْمَسْجِدِ تَدْفِنُهَا وَالشَّىْءُ تُنَحِّيهِ عَنِ الطَّرِيقِ فَإِنْ لَمْ تَجِدْ فَرَكْعَتَا الضُّحَى تُجْزِئُكَ

“Di dalam tubuh manusia terdapat tiga ratus enam puluh sendi, yang seluruhnya harus dikeluarkan shadaqahnya.” Mereka (para sahabat) bertanya, “Siapakah yang mampu melakukan itu wahai Nabiyullah?” Beliau menjawab, “Engkau membersihkan dahak yang ada di dalam masjid adalah shadaqah, engkau menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan adalah shadaqah. Maka jika engkau tidak menemukannya (shadaqah sebanyak itu), maka dua raka’at Dhuha sudah mencukupimu.” (HR. Abu Dawud)

2. Shalat Dhuha 4 rakaat membawa kecukupan sepanjang hari

يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تُعْجِزْنِى مِنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ فِى أَوَّلِ نَهَارِكَ أَكْفِكَ آخِرَهُ

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)

3. Menjaga shalat Dhuha dicatat sebagai awwabiin

لا يحافظ على صلاة الضحى إلا أواب وهي صلاة الأوابين
“Tidaklah menjaga shalat sunnah Dhuha melainkan awwab (orang yang kembali taat). Inilah shalat awwabin.” (HR. Ibnu Khuzaimah; hasan)

Demikian 3 keutamaan Shalat Dhuha, semoga semakin menguatkan kita dalam mengamalkan salah satu sunnah Nabi ini. [IK/Bersamadakwah]

Sumber : http://www.bersamadakwah.com/2013/12/3-keutamaan-shalat-dhuha.html?m=1

Kegagalan itu Perlu

dakwatuna.com - “Karena orang yang berhasil bukan orang yang langsung mendapat apa yang ia minta, namun orang yang berhasil adalah orang yang bisa bangkit dalam setiap kegagalannya” 

Terkadang kita dihadapkan pada sebuah permasalahan yang sangat rumit untuk diselesaikan. Sangat sulit, sulit dan sulit. Di saat seperti itu kita mengatakan “Ah, aku nyerah saja, sudah gag kuat “. Pernyataan pesimistis inilah yang mungkin secara disengaja ataupun tidak disengaja terlontar dalam mulut kita. Dengan berbagai hambatan yang bisa dikatakan berarti, pernyataan atau sikap seorang looser seperti inilah yang sering membuntukan setiap usaha kita.

Ada sebuah kisah dari seorang penemu lampu pijar, Thomas Alfa Edison. Dari sana kita bisa menemukan sebuah inspirasi dan motivasi baru afar kita tidak mudah menyerah dengan segala kompleksitas dan apapun itu kegagalan kita, berikut adalah kutipan yang bisa kita ambil hikmahnya:
“Pada saat menemukan Lampu Pijar ini Thomas Alfa Edison mengalami kegagalan sebanyak 9.998 kali. Baru pada percobaannya yang ke 9.999 dia berhasil secara sukses menciptakan lampu pijar yang benar-benar menyala terang. Pada saat keberhasilan dicapainya, dia sempat ditanya: Apa kunci kesuksesannya. Thomas Alfa Edison menjawab: “Saya sukses, karena saya telah kehabisan apa yang disebut kegagalan”. Bayangkan dia telah banyak sekali mengalami kegagalan yang berulang-ulang. Bahkan saat dia ditanya apakah dia tidak bosan dengan kegagalannya, Thomas Alfa Edison menjawab: “Dengan kegagalan tersebut, saya malah mengetahui ribuan cara agar lampu tidak menyala”. Luar biasa, Thomas Alfa Edison memandang kegagalan dari kaca mata yang sangat positif. Kegagalan bukan sebagai kekalahan tapi dipandang dari sisi yang lain dan bermanfaat, yaitu mengetahui cara agar lampu tidak menyala.

Banyak sekali hikmah yang bisa kita petik di sana, yang pertama adalah jangan mudah menyerah dengan apapun kondisi yang ada. Boleh jadi di saat kita akan menyerah, justru keberhasilan sudah menanti kita di depan sanaJika Thomas Alfa Edison menyerah pada eksperimen ke 9998-nya maka dia tidak akan menemukan lampu pijar. Hal ini sangat rugi karena, pada eksperimen ke 9999-nya ia ditakdirkan berhasil dalam eksperimen penemuan lampunya. Yang menjadi permasalahan adalah kita tidak mengetahui kapan kita akan berhasil. Sehingga di sini perlu ada sebuah kekuatan dan motivasi bahwa kita harus menjaga kontinuitas semangat kita untuk tidak pantang menyerah. Intinya  “Janganlah menyerah, karena di saat kita menyerah bisa jadi keberhasilan sudah di depan kita”.

Kemudian hikmah yang kedua adalah kita harus memandang setiap kegagalan kita adalah sebuah pencapaian ataupun batu tumpuan untuk menuju keberhasilan kita. Memang dalam hal ini kita harus menggunakan kacamata “Positif”. Kacamata yang bisa mengkonversikan setiap sisi kegagalan kita menjadi sisi keberhasilan kita. Dalam kutipan di atas, Thomas Alfa Edison memandang setiap kegagalannya dari sisi-sisi positif. Dengan kegagalan-kegagalan, ia justru tahu banyak hal tentang penyebab-penyebab kenapa lampu tidak menyala. Sisi-sisi inilah yang jarang diliput dan diperhatikan orang-orang di saat dalam lubang kegagalan. Padahal inilah warna dan bumbu-bumbu dalam sebuah perjuangan dalam mencapai sebuah keberhasilan. Mari kita tanamkan pada diri kita, sebuah spirit fighting yang konsisten, sehingga kita tidak mudah menyerah begitu saja, menyerah dan kalah sebelum berperang.

Phisca Aditya Rosyady

Tentang Phisca Aditya Rosyady

Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi (Elins) UGM. Lahir di Yogyakarta, Agustus 1991. Anak kedua dari tiga bersaudara. Mempunyai hobi di dunia jurnalistik dan instrumentasi. Beberapa kali menjuari lomba blog dan karya… [Profil Selengkapnya]

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/04/10/30982/kegagalan-itu-perlu/#ixzz2ry0U6lr3
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Tiga Cara Menghilangkan Rasa Takut Berlebihan

Ilustrasi (inet)
Ilustrasi (inet)
                                 
dakwatuna.com - Semua manusia tentu pernah mengalami rasa takut. Alasannya bisa 1001 macam. Seorang pemuda atau pemudi takut tidak mendapatkan jodoh yang cocok untuknya.  Setelah menikah, takut tidak bisa mendapatkan keturunan. Setelah melahirkan, takut anaknya tidak tumbuh  normal dan sehat serta mendapat pendidikan yang baik. Setelah menyelesaikan  pendidikan, takut tidak mendapat pekerjaan. Begitu seterusnya, takut ini… takut itu… beraneka macam alasan dan latar belakangnya.

Ketakutan adalah suatu tanggapan emosi terhadap ancaman. Takut adalah suatu mekanisme pertahanan hidup dasar yang terjadi sebagai respons terhadap suatu stimulus tertentu, seperti rasa sakit atau ancaman bahaya. Beberapa ahli psikologi juga telah menyebutkan bahwa takut adalah salah satu dari emosi dasar, selainkebahagiaan, kesedihan, dan kemarahan.

Karena itu pada prinsipnya rasa takut adalah wajar dan sangat manusiawi. Jika berada di tempat ketinggian, wajar jika manusia merasa takut akan terjatuh. Jika memegang benda tajam, wajar jika seseorang takut akan terluka. Seorang pedagang takut jika suatu saat usahanya merugi, karena itu ia menjalankan usahanya dengan serius dan hati-hati.  Seorang pejabat takut jika amanah yang diberikan kepadanya tidak bisa ia jalankan dengan baik dan tidak bisa pertanggung jawabkan, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Karena itu ia bekerja dengan serius dan ekstra hati-hati.

Rasa takut bisa berimplikasi positif, namun bisa juga diterjemahkan secara negara negatif. Rasa takut membuat seseorang bersikap hati-hati, melakukan sesuatu dengan serius dan bersunguh-sungguh agar ia bisa terhindar dari resiko atau ancaman yang ia takutkan.  Namun ada orang menanggapi rasa takut secara negatif dan berlebihan. Sehingga rasa takut menjadi hantu dalam dirinya dan membuat ia terdorong untuk melakukan kesalahan.

Seorang ibu yang takut secara berlebihan terhadap kesalamatan anaknya melakukan perlindungan secara berlebihan (over protection) terhadap anaknya. Seorang pejabat yang takut akan kelihangan jabatannya berusaha mempertahankan jabatannya dengan jilat sana-jilat sini, atau memfitnah dan menekan orang lain agar jabatan tersebut terus bisa ia kuasai. Seorang pedagang berlaku curang agar ia terhindar dari resiko rugi.

Lebih parah lagi, ada yang meminta bantuan dukun agar jabatannya tetap langgeng. Seorang pedagang meminta jimat penglaris agar dagangannya tetap laku dan ia terhindar dari resiko kerugian. Ada juga yang meminta bantuan pawang hujan, karena takut saat ia melakukan hajatan turun hujan lebat dan hajatan yang dilaksanakan tidak sukses. Saya sendiri dulu  juga pernah ditawarkan bantuan oleh “orang pintar”, agar bisa memenangkan Pilkada.

Tentu saja tindakan itu tidak benar dan bisa digolongkansebagai perbuatan syirik.  Jika ingin meminta tolong kenapa tidak meminta tolong langsung kepada Allah? Mengapa harus meminta bantuan orang lain, jimat atau jin, bahkan setan yang berarti mempersekutukan Tuhan. Bukanlah Allah lebih berkuasa dari makhluk apapun? Kenapa kita tidak percaya akan kebesaran dan kekuasaanNya? Kenapa kita tidak minta tolong dan mengadu hanya kepadaNya?

Dalam suatu sidang paripurna di DPRD Sumbar, salah seorang anggota DPRD dari Fraksi PPP menyampaikan bahwa ia salut dengan sikap saya yang selalu tenang dan tidak terpengaruh dengan rumor yang berkembang belakangan ini. Banyak yang menyatakan ini adalah sebuah bola salju yang sedang menggelinding dan sangat berbahaya, sebagian lainnya menyebutnya sebagai kiamat besar. Namun saya tak bergeming dan tetap tegar. Beliau mengatakan saya pantas dijadikan guru politik dan sebagai inspirator.
Padahal rahasianya mudah dan sederhana saja. Rahasia pertama adalah bekerja keras, bersungguh-sungguh dan bertindak sesuai dengan aturan, rahasia kedua adalah serahkan dan kembalikan kepada Allah hal-hal yang di luar kemampuan kita. Biarkan Allah memutuskan apa yang terbaik untuk kita, jangan ikut campur urusan yang merupakan wewenang Allah.

Rahasia ketiga adalah syukuri apapun ketentuan yang telah ditetapkan Allah untuk kita, manis atau segetir apapun ketetapan itu. Jika tiga prinsip di atas diamalkan, insya Allah tidak akan ada lagi rasa takut dan cemas berlebihan yang selalu menghantui kita. Tak ada rasa was-was yang membuat tidur kita tidak nyenyak dan makan tidak enak.  Karena itu saya tetap tenang, sabar dan tetap melakukan kegiatan rutin sehari-hari seperti biasa.

Bukankah tidak perlu hidup yang indah ini kita rusak dengan hal-hal sepele yang tidak berguna? Takut boleh dan wajar-wajar saja. Namun ketakutan yang berlebihan, sekali lagi menjadi hantu dalam diri kita sendiri. Kalau kita sudah melakukan hal-hak yang benar, kenapa harus takut? Selain itu ada Allah tetap mengadu.
Mari kita hanya berserah diri dan hanya meminta tolong kepadaNya, semoga kita selalu menjadi orang-orang yang berada di jalan kebenaran dan dan diberikan petunjuk olehNya untuk selalu berada di jalan yang benar, tanpa rasa takut yang berlebihan dan selalu tenang menjalani hidup ini. Amin…

Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, Psi. M.Sc

Tentang Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, Psi. M.Sc

Gubernur Sumatera Barat (Sumbar). [Profil Selengkapnya]

*http://m.dakwatuna.com/2013/04/12/31144/tiga-cara-menghilangkan-rasa-takut-berlebihan/

Ini cara Muslim Tionghoa Semarang Rayakan Imlek

Suasana Imlek (ilustrasi).
Suasana Imlek (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Semangat keterbukaan dan kesadaran sesama masyarakat Tionghoa untuk saling ‘merangkul’ terus membuka kesempatan muslim Tionghoa di Kota Semarang untuk ikut mewarnai perayaan tahun baru Imlek dengan beragam kegiatan.

Pada Imlek kali ini, masyarakat muslim Tionghoa di Kota Semarang ikut menyemarakkan perayaan dengan mengelar sejumlah kegiatan, baik untuk internal maupun di luar komunitasnya. “Hanya saja, ragam kegiatan kali ini tetap tidak meninggalkan suasana keprihatinan akibat bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Jawa Tengah,” ungkap Ketua DPD Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Semarang, H Maksum Pinarto, di Semarang, Rabu (29/1).

Sebagai bentuk kepedulian, jelasnya, muslim Tionghoa memberikan santunan kepada orang tua kurang mampu dan membantu korban bencana alam. Momentum tahun baru juga diisi dengan kegiatan religius untuk melakukan interospeksi (muhasabah) dan memohon agar tahun yang akan berjalan senantiasa diberikan kemudahan. “Baik dalam rezeki, kehidupan, termasuk bencana alam,” katanya.  

Sebenarnya, tambah Maksum, pada perayaan Imlek kali ini telah berencana menggelar kegiatan kebersamaaan dengan sesama komunitas PITI di Kota Semarang dan sekitarnya. Ada pemikiran untuk menggelar semacam kegiatan halal bihalal dan silaturahim.

Namun pihaknya menyadari, sebagian dari masyarakat muslim Tionghoa ini tengah menghadapi bencana alam, seperti banjir di Kudus, Pati, dan di Kota Semarang. Namun, lanjutnya, sebagai ungkapan rasa syukur atas datangnya tahun baru ini pihaknya juga mengelar silaturahim dengan tokoh-tokoh masyarakat Tionghoa di Semarang.

Terkait dengan kegiatan-kegiatan adat di kalangan masyarakat muslim Tionghoa di Semarang, jelasnya, tetap ada tradisi saling mengunjungi sebagai wujud untuk terus menyambung tali silaturahim. “Tak beda dengan hari raya Lebaran, kami juga menyiapkan kado atau angpao sebagai hadiah bagi anak-anak dan saudara dalam perayaan Imlek,” tambahnya.


Sumber : http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/14/01/29/n05dgl-ini-cara-muslim-tionghoa-semarang-rayakan-imlek

Video Ini Bukti YKS Lecehkan Para Ulama

YKS lecehkan ulama
Setelah menuai protes lantaran goyangan yang dinilai erotis, program Yuk Keep Smile (YKS) Trans TV kembali menuai protes. Kali ini, acara televisi sketsa komedi, kuis interaktif, musik, dan game show itu dinilai melecehkan sejumlah ulama.

Dalam tayangan YKS edisi 23 Januari 2014, artis Omesh menirukan gaya para ulama secara berlebihan dan dinilai melecahkan. Omesh menirukan KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), KH. Muhammad Arifin Ilham, Ustadz Yusuf Mansyur dan almarhum Ustadz Jefry Al Buchori. Tidak hanya Omesh, crew TransTV juga melakukan hal yang sama dengan menirukan gaya ceramah Aa Gym. Adegan tersebut bisa disaksikan pada 1:37:44 rekaman video di bawah ini.

Sejumlah umat Islam yang mengetahui pelecehan ini segera melayangkan protes melalui media sosial. "Bubarkan YKS! Karena melecehkan asatidz!," tulis pemilik akun @askungmuhammad di jagat Twitter, Rabu (29/1), seperti dikutip Nabawia.

Sebelumnya, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) telah memberikan teguran tertulis kepada "Trans TV" terkait program "Yuk Keep Smile" atau YKS yang dinilai telah melakukan pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) KPI 2012.

Sujarwanto Rahmat selaku Komisioner bidang Pengawasan Isi Siaran KPI Pusat mengatakan, teguran tertulis tersebut diberikan berdasarkan kewenangan menurut Undang-Undang (UU) 32/2002 tentang Penyiaran (UU Penyiaran), pengaduan masyarakat, pemantauan, dan hasil analisis yang dilakukan KPI.

Namun pihak "Trans TV" yang diwakili A Hadiansyah Lubis selaku PR Manager "Trans TV" justru punya pandangan lain.

Menurutnya, program YKS sekarang bukan hanya milik "Trans TV," tetapi seluruh pemirsa karena menyentuh dan menghibur berbagai lapisan masyarakat serta usia, dan selalu dinantikan kehadirannya.

"YKS mampu memecahkan kejenuhan pemirsa atas tayangan yang ada selama ini sehingga program ini menjadi besar dan fenomenal. Salah satu sisi positifnya, YKS Justru sangat ampuh menjadi magnet untuk menunjukkan kebersamaan di berbagai kalangan masyarakat Indonesia," katanya dalam keterangan tertulisnya yang diterima Beritasatu.com, Sabtu (4/1)


Sumber : http://www.bersamadakwah.com/2014/01/video-ini-bukti-yks-lecehkan-para-ulama.html?m=1

Juhayman, Sang Pembajak Masjid al-Haram


Juhayman, Sang Pembajak Masjid al-Haram 

Pada tahun 1979, umat Islam digemparkan dengan peristiwa besar yang menelan banyak korban jiwa, sebuah aksi yang didalangi kelompok ekstrimis, kelompok Juhayman al-Otaibi, peristiwa itu adalah pembajakan Masjid al-Haram. Masjidi al-Haram adalah tempat suci umat Islam yang sangat dihormati dan dimuliakan oleh setiap umat Islam di muka bumi ini. Kelompok Juhayman al-Otaibi dengan lancang melanggar kehormatan masjid yang mulia ini, membuat keonaran, dan menumpahkan darah di dalamnya. Dipimpin oleh Juhayman bin Muhammad bin Sayf al-Otaibi mereka membuat makar dan menakuti jamaah haji yang datang ke Baitullah al-Haram.

Siapakah Juhayman al-Utaibi? 

Juhaiman dilahirkan di al-Sajir, Provinsi Qasim, pada tanggal 16 September 1936. Ia berasal dari kabilah Utaybah, salah satu suku yang terkenal di wilayah Nejd. Ayah dan kakeknya turut serta dalam Perang Sabilla, perang antara pasukan Kerajaan Saudi dengan para pemberontak yang terjadi pada tanggal 29 Maret 1929. Dalam perang ini keduanya bergabung dalam kelompok pemberontak.

Suku atau kabilah Utaibah memang dikenal sebagai salah satu suku ekstrim kanan yang memiliki kemampuan militer. Awalnya, mereka dipersiapkan oleh kerajaan sebagai pelindung kerajaan yang baru saja tumbuh kala itu. Namun ternyata mereka menikam dan menghianati kerajaan karena tidak menyepakati nilai-nilai modernitas yang mulai diterapkan kerajaan petro dolar tersebut. Juhayman sangat terpengaruh dengan doktrin kabilahnya. Ia sering mendengar kisah tentang Perang Sabilla dan bagaimana pemerintah Saudi telah mengkhianati prinsip-prinsip Islam yang murni menurut pemahaman mereka.
 
Pemikirannya

Pada usia 19 tahun Juhayman bergabung dengan tentara nasional Arab Saudi, ia juga dekat dengan ulama seperti Syaikh Abdul Aziz bin Baz. Kedekatannya dengan para ulama ini menjadikannya cinta akan ilmu agama. Akhirnya pada tahun 1955 ia memutuskan keluar dari militer dan fokus menuntut ilmu agama di Universitas Islam Madinah. Ia dikenal sebagai seorang pemuda yang supel dan memiliki kepribadian yang menyenangkan. Oleh karena itu, banyak guru dan teman-temannya yang menyukainya.

Bersamaan dengan tumbuh dan mulai beranjak dewasanya Juhayman, terjadi pergolakan di belahan negeri Arab lainnya. Di Mesir, Presiden Gamal Abdul Naser menangkap dan menghukum semua aktivis Ikhwanul Muslimin, setelah kelompok ini mencoba melakukan pembunuhan terhadap dirinya. Sebagian anggota Ikhwanul Muslimin ditangkap, disiksa, dan sebagian lainnya berhasil melarikan diri, di antaranya Muhammad Qutb saudara dari Sayid Qutb (kemudian menjadi guru Osama bin Laden).

Raja Faisal –Raja Arab Saudi saat itu- yang memiliki perselisihan dengan Naser menyambut kedatangan tokoh-tokoh intelektual yang bersebrangan dengan Naser. Muhammad Qutb pun dimuliakan dan dijadikan staf pengajar di Universitas Jedah. Dari peristiwa inilah perjalanan Juhayman menuju pemikirannya yang ekstrim dimulai.

Juhayman bertemu beberapa tokoh Ikhwanul Muslimin saat menuntut ilmu di Universitas Islam Madinah. Mereka lalu berdiskusi tentang Gamal Abdul Naser dan mereka sampai pada kesimpulan bahwa Naser adalah seorang yang murtad, keluar dari Islam karena menghalangi diterapkannya syariat Islam dan menyiksa umat Islam yang taat. Juhayman sangat takjub dan merasa senang dengan pemikiran orang-orang Ikhwanul Muslimin ini.

Di akhir tahun 1960-an saat kerajaan memperbolehkan siaran televisi yang menayangkan pembawa berita perempuan dan unsur-unsur modern lainnya yang menurut Juhayman bertentangan dengan syariat Islam masuk ke Arab Saudi, jiwanya pun memberontak. Juhayman yang dahulu seorang pemuda yang polos berubah menjadi seorang ekstrimis. Ia berpendapat jika rakyat Mesir bisa melawan Naser yang memerintah tidak berdasarkan syariat, mengapa rakyat Saudi tidak bisa melawan raja?

Aksi Pemberontakan

Berawal dari sebuah masjid kecil di Kota Madinah, Juhayman al-Otaibi dan Muhammad al-Qahthani membentuk suatu kelompok yang mereka namai al-Jamaah al-Salafiyah al-Muhtasiba di tahun 1965. Meskipun mendompleng nama salafi, gerakan ini sangat jauh dari jalan salafus shaleh, sebagaimana pelaku terorisme yang mengatasnamakan Islam, padahal Islam mengutuk apa yang mereka lakukan. Gerakan ini berideologi ikhwani ekstrim.

Tahun 1974, Juhayman keluar dari Universitas Islam Madinah. Ia bersama beberapa pengikutnya kembali ke kampung halamannya di Qasim. Ia mematangkan pergerakan yang ia bentuk tahun 1965 di Madinah dan mulai menggembosi masyarakat dengan pampflet-pamflet yang provokatif mencela pemerintah. Ia juga mulai vokal dalam orasi dan khutbah-khutbahnya mengajak masyarakat membangun Arab Saudi yang benar-benar murni berpegang kepada syariat Islam. Menurutnya kerajaan telah melanggar kehormatan Mekah dan Madinah.

Aksi-aksi Juhayman ini ditanggapi serius oleh kerajaan, melalui Pangeran Nayif bin Abdul Aziz yang saat itu menjabat sebagai Mentri Dalam Negeri, kerajaan mengisolasi Juhayman dari masyarakat. Hal ini sebagai preventif tersebarnya pemikiran ekstrim yang diserukan oleh Juhayman.

Akhir tahun 1970-an, Juhayman pindah ke Riyadh dan pada tahun 1978 ia mengadakan demonstrasi menentang kerajaan di ibu kota negeri kaya minyak itu. Ia dan 100 orang pengikutnya pun ditahan oleh pihak keamanan. Mendekam di penjara kerajaan, ia ditemui oleh gurunya Syaikh Abdul Aziz bin Baz. Syaikh berdiskusi dan menanyakan perihalnya terkait demonstrasi tersebut. Juhayman menjawab bahwa kerajaan telah kehilangan legitimasi karena penyimpangan mereka terhadap syariat. Namun dengan kasih sayangnya, Syaikh Ibnu Baz meminta kepolisian mengeluarkannya dari penjara, beliau berharap sikap lemah lembut yang beliau dan kerajaan tunjukkan bisa melunakkan hatinya. Syaikh melobi pihak yang berwajib dengan menyatakan bahwa Juhayman memang seorang anak yang emosional tapi ia tidak akan melakukan perbuatan yang merugikan.

Namun kasih sayang yang ditunjukkan Syaikh Ibnu Baz dan pihak berwenang tidak berbekas di hati Juhayman, bahkan ia semakin menjadi-jadi. Ia mendaulat saudara iparnya Muhammad al-Qahthani sebagai mahdi yang ditunggu di akhir zaman, bercita-cita membebaskan tanah Arab bahkan dunia dari jalan yang sesat, ketidak-adilan, penguasa-penguasa tiran, dan lebih gila dari itu, ia mulai berencana menyerang Mekah.
Selama beberapa minggu Juhayman dan pengikutnya yang memliki kemampuan militer mengawasi pergerakan yang terjadi di Kota Mekah dan sibuk keluar masuk kota suci tersebut. Akhirnya hari yang mengerikan itu tiba, tanggal 20 November 1979, di waktu shalat subuh, Juhayman bersama 270 orang pengikutnya masuk ke Masjid al-Haram. Mereka membaur bersama jamaah yang masuk ke dalam masjid untuk menunaikan shalat subuh. Mereka membawa beberapa peti jenazah dan mengatakan kepada penjaga bahwa peti itu berisi jenazah yang akan dishalatkan bersama jamaah masjid, padahal peti tersebut berisi lusinan senjata yang akan mereka gunakan untuk membajak Masjid al-Haram.

Selama shalat subuh berlangsung, orang-orang Juhaiman menggembok pintu-pintu Masjid al-Haram dan menempatkan dua penjaga untuk masing-masing pintu. Selepas shalat subuh mereka mulai membajak masjid, masjid yang kala itu penjagaannya tidak seketat sekarang sangat mudah mereka kuasai. Syaikh Muhammad al-Subayyil yang mengimami shalat subuh kala itu menyatakan, ketika shalat subuh usai mereka segera mengambil mikropon dan mengumumkan bahwa mahdi telah muncul. Juhayman memperkenalkan sang mahdi, Muhammad al-Qahthani, kepada para jamaah. Lalu kelompok ini membaiat al-Qahthani di Masjid al-Haram, sambil meletupkan tembakan ke udara mereka mengintimidasi jamaah agar membaiat al-Qahthani juga. Para jamaah haji dipersilahkan meninggalkan masjid, sementara warga Arab Saudi asli dipaksa untuk melakukan baiat. Pihak keamaan masjid yang tidak bersenjata berusaha menindak mereka, namun semua petugas tersebut tewas ditembak. Tumpahlah darah di tanah haram dan di masjid suci, Masjid al-Haram. Demikian juga sebagian jamaah (warga Arab Saudi) yang mencoba melarikan diri keluar masjid, mereka semua yang ketahuan tewas oleh keganasan kelompok Juhayman ini.

Isu besar ini dengan cepat sampai ke telinga Raja Khalid. Beliau mengumpulkan ulama-ulama berpengaruh untuk membahas permasalahan ini, para ulama tetap mengendepankan jalan negosiasi namun apabila kelompok ini tetap mengabaikan pendekatan ini, tindakan tegas memerangi mereka harus ditempuh pemerintah.

Hal ini sejalan dengan firman Allah,
وَلَا تُقَاتِلُوهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتَّىٰ يُقَاتِلُوكُمْ فِيهِ ۖ فَإِنْ قَاتَلُوكُمْ فَاقْتُلُوهُمْ ۗ كَذَٰلِكَ جَزَاءُ الْكَافِرِينَ
“Dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjid al-Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 191)

Pangeran Nayif bin Abdul Aziz turun tangan langsung mengatasi permasalahan ini. Beliau meminta warga yang tinggal di sekitar area masjid untuk mengosongkan tempat tinggal mereka, karena sniper-sniper kelompok Juhayman yang bersiaga dari atas menara-menara masjid bisa membahayakan mereka.
Pasukan Saudi mulai mengepung masjid dan menekan kelompok Juhayman ini. Kelompok teroris ini mulai terpojok dan lari bersembunyi ke terowongan-terowongan di dasar masjid dan mereka berusaha memanfaatkan ruangan-ruangan di lantai dasar untuk persembunyian mereka.
Ledakan bom di Masjid al-Haram dalam aksi Juhayman
Ledakan bom di Masjid al-Haram dalam aksi Juhayman


Lima hari setelah pengepungan, tanda-tanda kekalahan kelompok ini mulai muncul. Saat itu belasan anggota kelompok ini menyerahkan diri. Apalagi saat berita tewasnya sang mahdi, Muhammad al-Qahthani tersebar, banyak dari anggota kelompok ini menyerah kepada pasukan Saudi.

Tanggal 5 Desember 1979 pasukan Saudi dan Garda Nasional bertekad mengakhiri pembajakan ini. Mereka mulai memutus suplai air dan listrik ke Masjid al-Haram karena sebagian sandra sudah bisa diselamatkan. Pasukan kerajaan menekan para pembuat onar ini ke daerah yang jauh dari Ka’bah. Sebagian dari mereka menyerah dan sebagian yang lain tetap melanjutkan pertempuran sampai akhirnya mereka berhasil diringkus.

Pemerintah Arab Saudi mendapatkan banyak tawaran dari berbagai negara untuk membantu memberantas para pemberontak, namun kerajaan yakin mereka bisa menyelasaikan permasalahan ini sendiri. Pemberitaan yang menyatakan bahwa Pasukan Prancis, Jordania, dan Mesir turut membantu menyelesaikan masalah ini adalah kabar yang tidak benar.

Tanggal 10 Januari 1980, Juhayman dan 63 atau 67 orang pengikutnya dihukum pancung. Para pengikutnya yang terdiri dari warga Arab Saudi, Mesir, Kuwait, Yaman, Sudan, dan Irak dieksekusi di beberapa kota berbeda, sementara Juhayman dieksekusi di Mekah.

Dalam press conference Pangeran Nayif menyatakan, setelah kejadian ini 19 orang dijebloskan ke dalam penjara dan 23 orang wanita dan anak-anak dimasukkan ke panti rehabilitasi. Korban yang jatuh dalam peristiwa ini 12 orang pegawai dan 115 tentara Arab Saudi gugur dalam operasi pembebasan Masjid al-Haram, 402 pegawai dan 49 tentara terluka, 75 anggota pemberontak tewas, dan 15 lainnya ditemukan tewas di terowongan-terowongan.

Kelompok Juhayman adalah pelopor yang mengkafirkan pemerintah Arab Saudi dan mereka mewujudkan pembangkangan mereka dengan aksi nyata. Saat ini masih kita lihat dan dengar dalam tulisan-tulisan dan pidato-pidato orang-orang yang terpengaruh pemikiran Juhayman, mereka mengkafirkan, mengancam, dan memfitnah Kerajaan Arab Saudi dengan kebohongan-kebohongan dan propaganda.

Semoga Allah selalu menjaga keberlangsungan syariat Islam di negeri tersebut dan memberi taufik kepada penguasa-penguasanya agar berjalan di atas hal-hal yang diridhai-Nya, dan semoga Allah selalu menjaga keamanan tanah haram dari gangguan-gangguan orang-orang yang dengki.

Sumber: Dirangkum dari esai dan jurnal tentang Juhaiman al-Otaibi

Ditulis oleh Nurfitri Hadi
*http://kisahmuslim.com/juyahman-sang-pembajak-masjid-haram/

Asmirandah Akui Foto Berdoa di Gereja adalah Dirinya

Foto Asmirandah berdoa di gereja
Asmirandah mengakui bahwa foto berdoa di gereja yang beredar di internet adalah dirinya. Ia juga meminta agar media tidak lagi menyebut bahwa foto tersebut mirip Asmirandah.

"Aku jelaskan di sini, saya akui itu foto saya. Jangan bilang ini mirip Asmirandah. Mana mungkin sih ada 2 orang kembar, terus bersama lagi, kan gak mungkin. Media itu pinter mencermati, apalagi masyarakat udah cukup cerdas," tegasnya saat dijumpai di kantor Komisi Penyiaran Indonesia, Gajah Mada, Jakarta Pusat, Rabu (29/1), dikutip dari kapanlagi.com.

"Saya tidak pernah menyangkal atau membantah keluar dari mulut saya. Saya tidak pernah membantah, boleh dicek. Masalah ini saya benarkan, itu foto saya," tambahnya.

Kendati demikian, Asmirandah tidak mau menegaskan soal perpindahan agama yang dilakukannya. Menurutnya, hal itu sudah masuk ranah privasi yang tidak perlu dipublikasikan. Tapi secara tersirat foto tersebut menegaskan keyakinan Andah yang dipeluknya sekarang.

"Untuk keyakinan saya, itu urusan saya sama Tuhan. Saya mohon dari masyarakat, maupun media untuk lebih bijak menanggapi berita," pungkasnya.

Menanggapi fenomena Asmirandah, Ketua Tim Forum Antisipasi Kegiatan Pemurtadan (FAKTA) Abu Deedat menyatakan bahwa kasus ini adalah salah satu bentuk Kristenisasi.

“Ini adalah strategi nyata dari Kristenisasi lewat perkawinan. Modusnya sang lelaki pura-pura masuk Islam agar bisa menikahi muslimah,” kata Abu Deedat, seperti dikutip Islampos, Kamis (30/1).

Menurutnya, wanita rentan menjadi korban, karena resiko mempertahankan keimanan dalam pernikahan beda agama bagi seorang muslimah adalah diceraikan.

Ketika sudah menikah, pria Kristen yang pura-pura masuk Islam akan kembali ke ajaran Kristennya, sang muslimah akan dihadapkan pada dua pilihan berat, ikut pindah agama bersama suaminya atau diceraikan.

“Berat bagi muslimah yang lemah imannya jika harus menyandang status janda, apalagi kalau sudah mengandung,” jelasnya.

Menurut Abu Deedat, dalam masa-masa awal pernikahan itu, biasanya sang muslimah akan dicuci otaknya dengan doktrin yang menjelek-jelekkan Islam. Terutama menggunakan isu seperti poligami, Islam tidak penyayang, dan mengangkat citra buruk umat muslim lainnya.

Abu Deedat juga berpesan agar masyarakat mewaspadai betul strategi Kristenisasi lewat jalur pernikahan. Kasus seperti ini, menurutnya, sudah banyak terjadi. Abu Deedat berpesan kepada para orangtua agar tidak terlalu mudah percaya jika ada pria non muslim yang bersedia masuk Islam untuk menikahi putrinya.

“Mereka agresif menyebarkan Kristen, dan kepada kaum Muslimah agar dijaga pergaulannya dengan lelaki non muslim, sebab bisa jadi mereka punya motif mengkristenkan anda,” tutupnya.

Seperti diketahui, Keluarga Asmirandah sangat kesal dengan Jonas Rivanno. Mereka merasa tertipu dengan lelaki itu.

Anton Zantman, ayahanda Andah, menilai Vanno telah "menculik" Asmirandah. Selain berbohong mempermainkan agama saat menjadi mualaf, Vanno juga telah membawa Andah berpaling ke agamanya. [AM/bersamadakwah]

Sumber : http://www.bersamadakwah.com/2014/01/asmirandah-akui-foto-berdoa-di-gereja.html?m=1

Cara Mudah Mencari Awal Juz Pada Halaman Al Quran

Buat sobat yang sering membaca Al Quran mungkin sudah hafal dengan letak halaman pada setiap awal juz-nya.tapi bagi yang belum terbiasa akan sedikit kesulitan untuk menemukan awal juz pada halaman al Quran. Nah berikut ini trik mudah cara mencari awal juz pada halaman Al Quran.

Hanya dengan menggunakan formula matematik ringkas maka kita dapat menemukan awal juz di dalam Al Quran itu ada di halaman berapa :

Contoh pertama :
Sobat ingin mencari awal juz 4, tapi sobat tidak tahu awal juz 4 itu ada di halaman berapa
Maka rumusnya adalah :
(Juz - 1) x 2 = hasil, kemudian sandingkanlah angka 2 dibelakang hasil. Jadi, (4 - 1) x 2 = 3 x 2 = 6
(sandingkan angka 2 dibelakang hasil, jadi 62)
Maka, awal juz 4 dalam Al Quran berada di halaman 62.

Contoh kedua :
Awal juz 12 dalam Al Quran ada di halaman berapa?
Rumusnya adalah :
(12-1) x 2 = 11 x 2 = 22 (letakkan angka 2 setelah hasil)
Jadi awal juz 12 dalam Al Quran ada di halaman 222.

Contoh ketiga:
Awal juz 29 ada di halaman berapa?
Rumusnya adalah :
(29-1) x 2 = 28 x 2 = 56 (letakkan angka 2 setelah hasil)
Jadi awal juz 29 ada di halaman 562.

Nah Mudah kan?
Demikian Cara mudah mencari  awal juz pada halaman Al Quran, selamat mencoba semoga bermanfaat..
 
* http://abitalita.blogspot.com/2013/04/cara-mudah-mencari-awal-juz-pada.html

Hindari Marah Didekat si Kecil

Photo © Muddasir Javed
Bayi memang lebih sering tidur, tetapi bukan berarti telinga mereka berhenti bekerja. Bayi yang sedang tidur dapat merespon suara apapun di sekitarnya, termasuk saat orang tua mereka marah atau bertengkar. Bayi akan tertekan dan mudah sakit jika sering mendengar nada suara marah.

Dilansir Dailymail, penelitian dari Amerika Serikat menemukan bahwa otak bayi dapat menanggapi suara dengan nada marah walaupun mereka sedang tidur. Otak bayi masih sangat lunak, sehingga perkembangannya tergantung bagaimana kondisi lingkungan dan pengalaman mereka saat tumbuh. Perkembangan ini bisa terhambat bila bayi mengalami stres dan tekanan besar.

Konflik Orang Tua Pengaruhi Perkembangan Otak Bayi

Peneliti dari University of Oregon menggunakan scan MRI untuk mempelajari otak 20 bayi yang sedang tidur. Dari hasil pemindai, diketahui bahwa bayi dapat merespon ucapan sangat marah, sedikit marah, suara bahagia dan ucapan netral. “Konflik antara orang tua berkaitan dengan bagaimana fungsi otak bayi berkembang,” ujar Alice Graham, salah satu peneliti.

Penelitian ini juga memperlihatkan bahwa bayi yang sering mendengar konflik, intonasi suara kasar, dan suara marah akan mempengaruhi proses perkembangan otak bayi, karena mereka akan mengalami stres dan tekanan secara emosi.

Bunda, pastikan Anda tidak marah atau bertengkar di dekat bayi, sekalipun mereka sedang tidur. Jangan sampai kemarahan Anda berpengaruh buruk terhadap perkembangan otaknya.

Sumber :  http://www.fimadani.com/hindari-marah-didekat-si-kecil/

Kurang Nafkah Batin Sebabkan Ribuan Gugatan Cerai di Saudi

Kurang Nafkah Batin Sebabkan Ribuan Gugatan Cerai di Saudi

Hidayatullah.com—Lebih dari 1.650 orang di Arab Saudi mengajukan cerai pada tahun 2013 dengan alasan kurang nafkah batin alias hubungan seksual dari pasangannya. Demikian menurut data statistik yang dikeluarkan oleh Kementerian Kehakiman.

Dilansir Al-Arabiya (28/1/2014) data itu menunjukkan, sebanyak 1.371 kasus diajukan oleh pihak wanita dan 238 kasus oleh pihak pria.

Seorang pengacara dan mantan hakim Ahmad Saqia kepada Al-Arabiya mengatakan, gugatan biasanya dilakukan di kampung halaman pihak wanita dan prosesnya tidak lebih dari 8 hari, karena masalah itu dianggap “sensitif”.

“Sebagian orang, terutama yang tinggal di daerah terpencil dan pedesaan, menilai menggugat ke pengadilan [karena kurang nafkah batin] adalah tidak patut,” kata Saqia.

Namun praktisi hukum itu menjelaskan bahwa sebagian besar kasus gugatan itu dapat diselesaikan dengan “kesepakatan”, termasuk kesepakatan untuk mencari pengobatan sesuai dengan hukum syariah.

Biasanya, jika seorang wanita mengaku kurang mendapatkan kepuasan di tempat tidur, hal itu cukup bagi hakim untuk mengabulkan permohonan cerainya. Tetapi 60% kasus semacam itu bisa diselesaikan secara “musyawarah”, imbuhnya.

Saqia mendukung keputusan Kementerian Kehakiman untuk mengungkapkan data statistik tersebut. Menurutnya, hal itu memungkin para peneliti dan pakar untuk menanggapi masalah tersebut.
Hani Al-Ghamdi seorang psikoterapis khusus masalah keluarga dan sosial mengatakan, “Orang harus paham bahwa salah satu pilar penting dalam kehidupan pernikahan adalah hubungan seksual. Dan tidak ada yang salah dengan hal itu.”

“Ketika seorang istri mengeluhkan masalah ini, itu artinya ada kegagalan dalam rumah tangga dan itu adalah haknya untuk mengadukan masalah tersebut. Banyak kisah tentang pendahulu kita yang menegaskan bahwa hubungan seksual adalah bagian penting dalam kehidupan pernikahan yang bahagia,” tegas Al-Ghamdi.
Pria pakar psikologi itu lebih lanjut mengatakan, para wanita seharusnya tidak perlu malu untuk mengajukan gugatan dengan alasan hubungan seks yang kurang dalam rumahtangganya.

“Itu reaksi normal dan kasus seperti itu selalu ada dan masih ada di pengadilan. Yang mengejutkan saya adalah orang-orang justru terperangah akan kasus semacam itu. Bagi kami para spesialis, sudah mengetahui adanya masalah seperti itu bertahun-tahun lamanya,” kata Al-Ghamdi.

“Banyak pasangan mengalami kekurangan hubungan intim. Tapi mari kita jujur, masalah ini bisa ditemui di mana saja. Kami tidak menyarankan cerai, melainkan lebih berusaha untuk mencari solusi masalahnya. Yang pasti hubungan seksual itu adalah masalah yang rumit, sama sekali tidak sederhana. Godaan dan hubungan di luar nikah dalam kasus ini menjadi masalah utama,” papar Al-Ghamdi.

Seorang sumber yang menolak disebutkan namanya kepada Al-Arabiya mengatakan, para pengacara pria seringkali tidak nyaman menangani kasus-kasus semacam itu. Biasanya mereka menyuruh kliennya untuk berkonsultasi kepada psikolog.

Seorang pengacara bernama Sultan Zahem menganggap masalah itu tidak besar di Saudi. Menurutnya, dibanding jumlah keseluruhan kasus masalah keluarga di pengadilan, jumlah kasus “kurang nafkah batin” itu sangat kecil.

Sumber :  http://www.hidayatullah.com/read/2014/01/29/15697/kurang-nafkah-batin-sebabkan-ribuan-gugatan-cerai-di-saudi.html

Rezeki Itu Datang Mencari Seseorang


Banyak manusia merasa khawatir dalam mencari rezeki karunia Allah Swt. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang rela menggadai diri dan menghinakan martabat.

Banyak manusia merasa khawatir dalam mencari rezeki karunia Allah Swt. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang rela menggadai diri dan menghinakan martabat. Kondisi dunia modern yang sarat persaingan dan pergulatan menuntut mereka untuk lebih berjibaku dalam mencari nafkah berupa karunia Tuhan. Betapa banyak setiap pagi hari di belahan bumi manapun didapati wajah-wajah penuh ketegangan dan kepanikan yang memancarkan rona khawatir dalam mengais rezeki di pagi hari. Seolah mereka tiada memiliki Tuhan yang Maha Kaya Yang Mampu menjamin rezeki setiap hambaNya. Dialah Allah, Ar Razzaq Sang Pemberi Rezeki.

Hal yang sering luput dari diri manusia zaman modern ini adalah keimanan dan keyakinan bahwa Allah Swt telah menjamin rezeki dan nafkah setiap hambaNya. Karena keyakinan ini semakin memudar, maka setiap individu bergulat dan berkutat dalam kehidupan dunia demi memenuhi kebutuhan hidup belaka.

Dalam kitab Mirqaat al Mafatiih terdapat kutipan pernyataan Al Qusyairi yang mengatakan, ““Seseorang yang mengetahui bahwa Allah itu adalah Sang Pemberi Rezeki, berarti ia telah menyandarkan tujuan kepadaNya dan mendekatkan diri dengan terus bertawakal kepadaNya.”

Pernyataan Al Qusyairi ini penting untuk diyakini bahwa memang kunci mendapatkan rezeki adalah dengan mendatangi Sang Pemilik rezeki yaitu Ar Razzaq! Sebab dengan mendatanginya maka segala kebutuhan akan terpenuhi.

Apakah kita belum pernah mendengar hadits yang amat masyhur ini:

Hai manusia, jika dari generasi pertama sampai terakhir, baik jin dan manusia berkumpul dalam satu tempat untuk meminta kepadaKu, lalu masing-masing orang meminta untuk dipenuhi kebutuhannya, niscaya hal tersebut tidak mengurangi sedikit pun dari kekuasaanKu, kecuali hanya seperti jarum yang dicelupkan di laut. HR. Muslim

Ini semua bukanlah demi menafikan sebuah ikhtiar mencari nafkah atau bekerja. Tetap saja bekerja adalah sebuah prasyarat mulia untuk mendapatkan nafkah, dan para nabi manusia terhormatpun tetap melakukannya. Namun tekanan yang terpenting dalam mencari rezeki dan nafkah adalah ketaatan kepada Allah Sang Pemberi rezeki.

Dalam kitab Shahih Al Jami’ disebutkan sebuah hadits dari Rasulullah Saw yang berbunyi, “Sesungguhnya malaikat Jibril menghembuskan ke dalam hatiku bahwasanya jiwa hanya akan mati sampai tiba masanya dan memperoleh rezekinya, maka bertakwalah kepada Allah, carilah nafkah yang baik, jangan bermalas-malasan dalam mencari rezeki, terlebih mencarinya dengan bermaksiat kepada Allah karena sesungguhnya Allah tidak akan memberikan apa yang dicarinya kecuali dengan taat kepadaNya.”

Sebab itu usahlah panik dalam mencari karunia Allah Swt berupa rezeki. Yakinilah bahwa rezeki itu datang, bahkan kedatangannya menghampiri diri kita begitu cepat.

“Sesungguhnya rezeki itu akan mecari seseorang dan bergerak lebih cepat daripada ajalnya.” HR. Thabrani

Semoga Allah memberkahi rezeki & hidup kita bersama. Amien!

Ustadz Bobby Herwibowo





Sumber : http://www.eramuslim.com/hikmah/tafakur/rezeki-itu-datang-mencari-seseorang.htm#.UunO986J0dU

Kisah Da’i Pedalaman : Ustadz Mawardi Mendadak Haji





Kisah Da’i Pedalaman : Ustadz Mawardi Mendadak Haji”Ustadz ini seperti orang sinting saja,” kata Camat Wonosari Camat Lukman Amu SPd, MM, menanggapi permintaan Ustadz Mawardi. Bagaimana tidak. Senin kemarin mereka duduk bersama di Kantor Kecamatan tanpa bicara soal naik haji sama sekali. Tiba-tiba Selasa esok harinya Ustadz datang lagi ke Kecamatan, mau pinjam uang untuk ongkos naik pesawat ke Jakarta karena akan berangkat haji. Cerita apa ini, kayak Kisah 1001 Malam saja. ”Ustadz ini seharusnya pergi saja ke Rumah Sakit Jiwa,” ucap Pak Camat kesal.

Mawardi Yusuf hanya mampu menghela nafas. Jangankan Pak Camat, keluarganya sendiri pun tak ada yang percaya dia akan naik haji, kecuali sang istri. Demikian pula warga Desa Dimito, hanya tertawa mendengar cerita Ustadz mau naik haji. ”Ustadz Mawardi itu kerja di mana, gajinya berapa, kok tiba-tiba mampu naik haji. Dia kan kerjanya hanya dakwah,” celoteh seorang tetangganya.

Kabar gembira itu memang begitu mendadak. Senin malam sepulang menemui Pak Camat, Ustadz Mawardi ditelepon dari Kantor Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia di Jakarta. ”Ustadz, antum berangkat haji tahun ini. Segera siap-siap, dan harus sudah tiba di Jakarta dalam pekan ini,” begitu pesan dari induk organisasinya.

Tentu saja Mawardi terperangah mendengar kabar tanpa ba-bi-bu itu. Dia sampai tiga kali mengonfirmasi berita tersebut hingga haqqul yaqin.

Setelah pontang-panting kesana-kemari, akhirnya Ustadz Mawardi mendapat pinjaman ongkos dari seorang saudara istrinya di Kota Boalemo. Diapun mengantongi tiket pesawat ke Jakarta. Petang sebelum berangkat ke Bandara Djalaluddin, Ustadz Mawardi dan istrinya, Maryam Pakaya, mengundang para tetangga untuk walimatus safar haji. Tetangga memang berdatangan. Tapi, bukan untuk mendoakan keberangkatannya, melainkan mencemooh. Mereka pun ogah masuk rumah Ustadz untuk menikmati sajian syukuran kecil.

Malam itu juga, dengan hanya ditemani istri dan Idris anaknya, Ustadz Mawardi pergi ke kota yang jaraknya sekitar 55 km dari Dimito. Esoknya, Ustadz akan terbang ke Jakarta dengan pesawat paling pagi.

Sepekan kemudian, nomor telepon asing berawalan +966 menderingkan ponsel Camat Wonosari, Kab Boalemo, Gorontalo.

”Siapa ini?” tanya Lukman Amu.

Ustadz Mawardi! Ternyata Sang Ustadz pembina Wonosari itu yang menelepon dari Masjidil Haram di Makkah.

”Masya Allah, jadi benar rupanya Ustadz naik haji,” Lukman Amu terperangah. Tiba-tiba ia merasa sangat menyesal telah mengingkari Ustadz. Ternyata Sang Ustadz bukan saja naik haji, melainkan berhaji dengan ONH Plus!

Maka, tergopoh-gopoh Camat Wonosari lalu ngebut ke Desa Dimito. Sesampainya di sana, ia berseru lewat pengeras suara Masjid Darul Falah: ”… Ustadz Mawardi Yusuf memang sedang menunaikan ibadah haji, tadi beliau menelepon saya langsung dari Makkah….”

Tak hanya itu. Ketika dua pekan kemudian Ustadz Mawardi pulang haji, Lukman Amu menyambutnya dengan pesta syukuran di rumah Ustadz. Seluruh biaya dia yang bayar. ”Masya Allah Ustadz, maafkan saya. Kalau tahu begini, waktu itu pasti saya akan kasih uang Ustadz, bukan hanya meminjamkan,” ucap Camat Wonosari sambil memeluk hangat Ustadz Haji Mawardi.

Pelukan Pak Natsir Mawardi N Yusuf, termasuk da’i generasi tahun 1990-an yang dikirim Dewan Da’wah ke pedalaman Nusantara. Sebelum bertugas, ia bersama puluhan da’i muda lainnya digembleng di Pesantren Pertanian Darul Fallah, Ciampea, Bogor.

DR Mohammad Natsir, salah satu mentor mereka. Sebelum melepas para da’i, Pak Natsir menyalami dan memeluk mereka satu persatu. Wasiat da’wah pun dibisikkan mantan Perdana Menteri RI yang juga pendiri Dewan Da’wah itu.

Kelak, taushiyah dan pelukan Pak Natsir, menjadi kenangan sekaligus energi besar bagi para da’i. ”Kalaulah bukan karena amanat dakwah yang diwasiatkan Pak Natsir, da’i Dewan Da’wah tidak akan tahan hidup di pedalaman,” ucap Mawardi Yusuf.

Ketika diterjunkan ke Wonosari yang waktu itu masih bagian dari kecamatan Paguyaman, Ustadz Mawardi seperti berdakwah di ”Indonesia Kecil”. Di daerah transmigrasi tersebut, berdatangan keluarga-keluarga trans dari berbagai suku di Tanah Air; Lombok, Bali, Madura, Jawa, Minahasa, Makasar, dan lain-lain.

Di tengah hutan yang baru dibuka sebagai pemukiman itulah, Mawardi harus berjuang untuk eksis sekaligus menerangi kehidupan kaum transmigran.

Beruntung dia mendapat jodoh Maryam Pakaya, gadis Kota Gorontalo yang mau diajak hidup di tengah hutan. Selain pintar memasak, Maryam juga gesit berkebun dan beternak. Mereka punya sepetak lahan kacang tanah dan seekor sapi, yang ditangani Maryam.

Perempuan ini juga membuka PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) ”Rinjani” di rumahnya. Dia mengajar di situ bersama sejumlah guru lain. Muridnya sekitar 40-an.

Salah satu tantangan dakwah Ustadz Mawardi adalah adat-istiadat yang tidak Islami. Misalnya budaya sunat yang hanya menggores sedikit alat vital bocah lelaki muslim, bukan memotong ujung ”kulup burung” sebagaimana seharusnya. Kalau goresan itu sudah sembuh, si bocah boleh bersunat lagi disertai pesta tiga hari. Begitu seterusnya, sehingga seorang anak dapat bersunat lebih dari dua kali.

Budaya lain adalah feodalisme. Seluruh pengunjung sebuah hajatan tidak boleh bubar dulu, sebelum pejabat desa atau kecamatan apalagi kabupaten, datang. Padahal, para pejabat itu biasa datang sangat terlambat. Selain jalanan yang jauh dan rusak, mereka juga punya bermacam dalih untuk telat.

”Waktu dakwah saya bisa habis hanya untuk menunggu kehadiran pejabat,” keluh Mawardi, yang melayani umat di 14 desa di Kecamatan Wonosari.

”Saya semakin tua, stamina kian lemah. Saya kurus bukan karena kurang makan, tapi terlalu banyak kena angin malam,” ujar Ustadz yang berkendara motor untuk dakwah.

Dalam sehari, ia biasanya melayani undangan dakwah di 3 tempat berbeda. Bukan kemacetan yang jadi kendala menuju lokasi, tapi jarak yang jauh dan kondisi sekujur jalan yang berkubang. Seringkali Ustadz harus menginap di tengah jalan, bila jalan malam dan motor rusak atau turun hujan.

Untuk meneruskan dakwahnya kelak, Ustadz Mawardi menyekolahkan anak sulungnya, Usman Yusuf Mawardi, ke Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Gorontalo. ”Alhamdulillah, Usman mendapat beasiswa di sini, tadinya mau saya masukkan ke Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah M Natsir di Jakarta,” ungkap Ustadz.

Mohammad Idris, anak kedua yang masih duduk di kelas 6 SD, juga sudah digadang-gadang agar kelak jadi da’i. ”Saya ingin Idris masuk Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah M Natsir,” harap Ustadz Mawardi.

Dia pun mengundang da’i baru untuk menemaninya di Wonosari. ”Tolong beri saya teman satu da’i lagi. Insya Allah saya sediakan rumah saya untuk ditempati, tanah untuk digarap, dan gadis tercantik untuk diperjodoh,” katanya penuh asa. (nurbowo/humas LAZIS Dewan Da’wah)

Sumber :  http://www.eramuslim.com/kisah/kisah-dai-pedalaman-ustadz-mawardi-mendadak-haji.htm#.UunNNM6J0dU

Ribuan orang masuk Islam di UEA selama tahun 2013

Ribuan orang masuk Islam di UEA selama tahun 2013Capital Gate Tower di Abu Dhabi

ABU DHABI (Arrahmah.com) – Lebih dari dua ribu orang dari berbagai kebangsaan yang berbeda telah memeluk Islam di Uni emirat Arab (UEA) pada tahun 2013, mencerminkan perkembangan agama Islam yang baik  di seluruh dunia.

“Muslim baru ini berasal dari Filipina, China, India, Sri Lanka, Thailand, Cameron, Kenya, Nigeria, Amerika Serikat, Italia, Jerman, Inggris, Irlandia, Australia, Myanmar, Suriah, Yordania, serta Amerika Latin,” Rashid Aljunaibi, Direktur pusat Dar Al Ber Society, mengatakan kepada Khaleej Times, Senin (27/1/2014).

Menurut Dar Al Ber Society, sekitar 2.115 orang memeluk Islam pada tahun 2013.

Menurut Aljunaibi, jika dibandingkan dengan jumlah muallaf pada tahun 2012 yang berjumlah sekitar 1.907, jumlah ini menunjukkan peningkatan sekitar 10%,

Pada tahun 2011, hanya 1.380  yang dilaporkan masuk Islam, 1.500 muallaf pada tahun 2010 dan sekitar 1.059 pada tahun 2009.

Mualaf biasanya tertarik pada Islam yang rasional, menentramkan hati, dan menjawab permasalah yang mereka hadapi dalam kehidupan.

Menurut keterangan Aljunaibi, Dar Al Ber Society telah melakukan berbagai kegiatan keislamana diantaranya telah mendistribusikan  hingga 56.215 buku, brosur, CD, dan kaset tentang Islam yang diterjemahkan dalam beberapa bahasa, English, Tagalog, India, dan Cina tahun lalu.

Para muallaf mendapatkan sebuah sertifikat untuk autentikasi identitas Muslim baru dalam berurusan dengan Pengadilan Dubai, dan Departemen Urusan Islam dan Kegiatan Amal di Dubai.

Didirikan lebih dari 20 tahun yang lalu, pusat Dar Al Ber Society telah menjadi saksi dari 20.000 orang yang masuk Islam dari 200 kebangsaan yang berbeda. (Ameera/Arrahmah.com)

- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2014/01/29/ribuan-orang-masuk-islam-di-uea-selama-tahun-2013.html#sthash.J7kh6KVA.dpuf

Sumbang 1 Triliun untuk Polio dan 6 Miliar untuk Banjir

Tahir - pendiri Mayapada
Pekan ini, nama Tahir menjadi perbincangan di media nasional setelah sebelumnya membuat terkejut Bill Gates dan media internasional. Pasalnya, pria terkaya ke-12 di Indonesia ini memberikan sumbangan 100 juta dolar AS alias Rp 1 triliun untuk penanganan polio di Indonesia melalui Bill Gates Foundation.

Pendiri Mayapada Group ini juga menyumbang Rp 6 miliar ke Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk korban banjir. Ia juga memberikan 10 bus gratis untuk warga Jakarta.

Tahir mengatakan, ia tulus membantu Jakarta tanpa mengharap imbalan apapun. Ia juga menjelaskan bahwa uang yang ia sumbangkan berasal dari kantong sendiri, sehingga tidak ada beban baginya.

"Saya tidak ada beban di Jakarta ini, saya tidak pernah kasus BLBI, tidak pernah minta uang pemerintah. Saya PKS, Partai Kantong Sendiri," katanya sambil tersenyum, seperti dikutip DetikINET, Rabu (29/1). [AM/Bersamadakwah]
Sumber : http://www.bersamadakwah.com/2014/01/tahir-saya-pks.html?m=1

Lelaki Bakhil bin Pelit

Ilustrasi. (inet)
Ilustrasi. (inet)


dakwatuna.com – Kisah seorang lelaki yang hidup dengan orientasi uang…uang dan uang. Hanya memikirkan kesenangannya semata. Kisah ini ingin saya tuangkan dan semoga menjadi pelajaran bagi saya dan juga yang membaca artikel ini, karena ini merupakan kisah nyata.

Seorang pemuda hidup dengan berorientasi dengan uang dan sangat sulit sekali mengeluarkan uangnya demi kepentingan orang lain. Kalkulasi yang akurat, cermat layaknya seorang akuntan yang handal, padahal basic akuntansi pun tak melekat pada dirinya. Tapi, masya Allah keakuratan yang dimilikinya luar biasa. Biasanya keakuratan dan kedetailan seseorang dalam membelanjakan uangnya dimiliki oleh kaum hawa. Namun, ternyata ada juga kaum adam yang memiliki kepribadian yang sama persis seperti kaum hawa.

Setiap kali saya dan teman-teman lainnya berkumpul, maka ada saja tempat makan yang akan kami tuju. Biasanya kalau laki-laki kan lebih cepat mengeluarkan uangnya karena merasa malu ataupun kebudayaan yang tertanam bahwa laki-laki harus royal kepada perempuan. Namun, setiap kali makan atau membeli makanan diapun tak pernah sudi mengeluarkan uangnya. Bahkan ketika perjalanan dari daerah A ke daerah B yang melibatkan seorang teman harus menumpang di motornya. Motor yang di pinjamnya dari induk semang yang dekat dengannya dan menemaninya serta telah menjadi keluarga di daerah yang memang terasa asing bagi kami. Ia pasti meminta bayaran atau ongkos bensin kepada teman yang menumpang untuk ditalangi pada saat itu. Padahal, ia juga memiliki uang yang masih utuh di dompetnya.

Perhitungannya yang sangat akuratpun menjadi hal yang negatif bagi kami antara mendoakannya agar bisa lebih baik lagi atau mengumpat di belakangnya, akibat kebakhilan yang luar biasa diasuhnya. Terkadang, aku dan teman-teman menyindirnya dengan sindiran, “kan ada nih, teman kita yang banyak uangnya. Sekali-kali dibayarin dong kita!”, ucap kami pada saat itu. Namun, ia hanya mengatakan, “bisa aku bayarin dulu, tapi nanti dibayar kalau sudah tiba di basecamp ya?”, ucapnya. Ngek-ngek…seakan-akan ada berbagai bintang yang hinggap di kepalaku dan teman-teman lainnya pada saat Ia mengucapkan hal yang demikian, seperti yang di film kartun gitu. Pernah suatu kali ada teman yang kemalangan dan orang tuanya meninggal, bukannya membantu teman yang sedang dalam keadaan sulit itu dengan sedekah uang semampunya. Saya berfikir, uang yang ada di tangannya yang cukup banyak itu mungkin saja, di tempat yang namanya sedekah akan lebih banyak mengeluarkan uangnya. Namun, tidak juga ternyata, entah kapan uangnya akan dikeluarkan dengan keadaan yang royal. Teman-teman lainnya memberikan uang Rp. 50.000,- atau Rp 100.000,- untuk sekadar meringankan beban teman yang sedang kemalangan tersebut, namun berbeda dengan teman yang satu ini, dirinya yang ternyata hanya mengeluarkan uang Rp 25.000,-, entah pikiran apa yang ada  di dalam otak saya dan teman-teman lainnya. Kami hanya membahas sikapnya yang terlalu bakhil sebagai seorang manusia yang seharusnya banyak mengeluarkan sedekah. Namun, hanya segitukah kesanggupannya? sering aku dan teman-teman lainnya beristighfar dan berharap ia sadar dan menjauhi sikap bakhilnya yang berlebihan.

Suatu kali, HP nya masuk ke dalam air laut, yang pada saat itu kami sedang jalan-jalan plus rekreasi di pantai dekat rumah dinasnya. Tiba-tiba saja, dia meloncat karena merasa bahwa di sekitarnya hanya ada air saja. Dan ternyata, hasil loncatannya membuat kakinya berdarah karena terkena karang dan HP-nya ikut meloncat. Alhasil, HP miliknya pun telah kehilangan nyawanya. Kali kedua, Ia melakukan perjalanan seorang diri tanpa mengajak siapapun di antara kami teman-temannya yang selalu bersama dan sama-sama berjuang di daerah ini. Di jalan, dompetnya hilang. Setibanya di basecamp, Ia baru merasa kehilangan dompetnya yang telah diamankannya di motor. Di dalamnya terdapat uang dan juga ATM.  Kali ketiga, Ia kehilangan ATM nya. Kali keempat ia kehilangan HP. Semuanya yang hilang dan segera urusnya. Hilangnya HP dibereskannya dengan membeli HP yang baru, hilangnya ATM segera di urus ke pihak bank bersangkutan. Namun, seringnya ia kehilangan itu tidak dijadikan sebagai refleksi bahwa ia terlalu bakhil, bahwa ia terlalu perhitungan dan bahwa ia terlalu sangat pelit bin bakhil bin irit bin hemat. Ketika di tanya tabungannya berapa. Ia mengatakan jumlah uangnya yang super duper banyak dibandingkan saya dan teman-teman lainnya. Terus kami bertanya kembali, “emang mau beli apaan sih uang kamu?”, tanya kami. “Buat beli tanah di sini”, jawabnya. Oooh ternyata kamu mau investasi ke tanah toh! Luar biasa teman yang satu ini.

Semoga saya dan teman-teman lainnya bisa menjadikan ini sebuah pelajaran. Memang memberi bukan berdasarkan banyak atau sedikitnya. Tapi kepada niat dan keikhlasannya. Memang memberi itu bisa kepada siapa saja dan kapan saja. Namun, banyaknya kehilangan ataupun musibah yang menimpa kita bisa menjadi refleksi bahwa kita jarang memberi ataupun sulit mengeluarkan uang. Memang memberi bukan hanya dalam bentuk uang, namun berikanlah yang terbaik, niat ikhlas dan mengharap ridha-Nya. Insya Allah semuanya menjadi berkah dan indah, hiduppun menjadi nyaman.

Perilaku yang Menghalangi Masuk Surga (2)

Bergosip (ilustrasi)
Bergosip (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Keempat, suka menggunjing. “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purbasangka karena sebagian dari purbasangka itu dosa. Dan, janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka, tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan, bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya, Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.” (QS al-Hujurat [49]: 12).

Kelima, pemimpin yang menipu rakyatnya. Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang diberikan urusan oleh kaum Muslimin (sebagai pemimpin), lalu ia mengeksploitasi kekayaan mereka, kebutuhan mereka, kesulitan mereka, dan juga kemiskinan mereka niscaya Allah akan menghalanginya pada hari kiamat dari kekayaannya, kebutuhannya, kesulitannya, juga kemiskinannya.” (HR Abu Dawud).

Keenam, melakukan tindak korupsi. “Tidak mungkin seorang Nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang. Barang siapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu, kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak dianiaya.” (QS Ali Imran [3]: 161).
Dan, yang ketujuh berlaku kikir. Rasulullah bersabda, “Peliharalah diri kalian dari kezaliman karena itu adalah kegelapan pada hari kiamat. Peliharalah diri kalian dari kekikiran karena akan menjadikan umat sebelum kalian binasa. Kekikiran menjadikan mereka mudah menumpahkan darah dan menghalalkan semua hal yang dilarang Allah.” (HR Muslim).
 
Semoga Allah menjauhkan diri kita dari amalan-amalan yang menjadi penghalang masuk surga. Amin.

Sumber : http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/14/01/26/mzzizq-perilaku-yang-menghalangi-masuk-surga-2

(Video) Ex-Navy Seal Ini Lempar Al Qur’an saat Pidato

Ben Smith lempar Quran saat pidato
Mantan tentara US Navy Seal Ben Smith melempar Al Qur’an ke lantai saat berpidato. Rekaman video Ben Smith telah tersebar di Youtube dan dilansir worldulletin.com, Rabu (29/1).

Dalam rekaman berdurasi 3 menit 23 detik itu, Ben Smith menuduh Presiden AS Barack Obama dan pemerintahannya adalah Marxis menyamar yang mendanai Al - Qaeda , Ikhwanul Muslimin dan Arab Spring untuk membentuk negara Islam di Timur Tengah.

Propagandis sayap kanan itu kemudian melemparkan Qur'an di tanah dan disambut dengan tepuk tangan dari penonton.

Ia juga mengatakan bahwa Obama membungkuk kepada raja Saudi dan bekerja sama dengan Iran, dan menuduhnya bersalah atas pengkhianatan .

Ben Smith juga mengatakan Islam disebarkan dengan jihad, tak ubahnya seperti Nazi.


Sumber :http://www.bersamadakwah.com/2014/01/video-ex-navy-seal-ini-lempar-al-quran.html

Perilaku yang Menghalangi Masuk Surga (1)

Riba (ilustrasi)
Riba (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Setiap orang pasti mendambakan masuk surga. Dan, surga terbuka bagi siapa saja yang mau melakukan berbagai amalan ahli surga. Kenyataannya, tidak sedikit orang yang menginginkan masuk surga, tapi tidak melakukan amalan ahli surga.

Justru, ia malah sibuk melakukan amalan ahli neraka. Dan, akhirnya ia terhalang untuk masuk surga, naudzubillah min dzalik. Oleh karena itu, setiap kita harus mengetahui amalan apa saja yang dapat menjadi penghalang masuk surga. Lalu, kita berusaha meninggalkannya.

Amalan penghalang masuk surga itu, di antaranya, pertama memakan harta riba. Allah SWT berfirman, “ …orang yang kembali (mengambil riba) maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.” (QS al-Baqarah [2]: 275).

Kedua, memakan harta anak yatim. “Sesungguhnya, orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).” (QS an-Nisa’ [4]: 10).

Ketiga, meninggalkan shalat. “Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud, maka mereka tidak kuasa (dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. Dan, sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud dan mereka dalam keadaan sejahtera.” (QS al-Qalam [68]: 42-43).

Sumber : http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/14/01/26/mzzix2-perilaku-yang-menghalangi-masuk-surga-1

Sering Didengarkan Qur’an, Bayi Ini Lahir dengan Telinga Bentuk Lafadz Allah

Telinga Daud membentuk lafadz Allah (foto krjogja)
Masyarakat Jatiayu, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul dihebohkan dengan lahirnya seorang bayi yang telinganya membentuk lafadz Allah. Dilahirkan normal dengan berat 26 ons dan panjang 47 centimeter, bayi ini menjadi istimewa lantaran telinganya tampak unik.

Sang ibu, Dwi Kurnianingsih, sebelumnya tidak menyangka bahwa bayinya akan memiliki keunikan seperti ini.

“Usai lahir dan di bawa pulang memang ada yang unik. Kedua telinga Daud membentuk lafadz Allah,” kata Dwi Kurnianingsih dikutip dari krjogja.com, Rabu (29/1).

Dwi mengaku semenjak di dalam kandungan, anaknya sering didengarkan bacaan Al Qur’an. Bahkan, suaminya Hengki Saputra sering berkomunikasi dengan anak yang dikandungnya dengan bacaan Al Qur’an.

"Mudah-mudahan Daud nantinya berkembang menjadi anak yang cerdas, berbakti dengan orang tua serta mampu membuat semua orang senang. Semoga Daud nantinya baik dengan semua orang dan memberikan kebahagiaan," ujarnya.

Daud dilahirkan pada 24 Januari lalu dan kini baru berumur lima hari. Berita keunikan telinga Daud yang membentuk lafadz Allah ini segera tersebar cepat. Banyak warga yang datang ke rumahnya untuk melihat secara langsung. Ayah Daud, Hengki yang semula merantau ke Jawa Barat juga senang mengetahui anaknya memiliki keunikan telingan membentuk lafadz Allah.

“Ayah Daud sempat pulang ketika proses kelahiran tetapi kini sudah kembali merantau ke Bandung," kata Giyanto ayah Dwi Kurnianingsih. [AM/krjogja/bersamadakwah]
Sumber : http://www.bersamadakwah.com/2014/01/sering-didengarkan-quran-bayi-ini-lahir.html

Manfaat Sedekah

Sedekah (ilustrasi)
Sedekah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Sering kali, kita beranggapan sedekah hanya berguna bagi penerima. Jarang disadari sedekah berfaedah juga bagi pelakunya. Secara rohani, sedekah menjadi sarana penyucian diri dari dosa dan sifat kikir. Allah berfirman, ''Ambillah sedekah (zakat) dari sebagian harta mereka. Dengan sedekah, kamu membersihkan dan menyucikan mereka.'' (QS Attaubah [9]: 103).

Secara sosial, sedekah memupuk solidaritas dan pemberdayaan harkat ataupun martabat kaum lemah, fakir, miskin, dan yatim (baik dalam pengertian nasab maupun sosial, yaitu mereka yang tidak punya pekerjaan). Kalangan ekonomi tertinggal banyak terbantu, seperti mempercepat pemerataan kesejahteraan yang mampu menekan angka kriminalitas secara signifikan.

Sedekah akan berfungsi sebagai neraca keadilan yang menjembatani ketimpangan sosial di tengah masyarakat. Kondisi lingkungan sosial tidak sehat bila orang kaya menghabiskan uang puluhan juta rupiah untuk hiburan, sementara banyak orang miskin tidak makan tiga hari tiga malam. Urwah bin Zubair menyindir, bila orang kaya tidak dermawan, lantas apa bedanya dengan orang miskin?

Belum lagi, adanya fakta seorang ibu tega membunuh anaknya karena lapar. Jika kita melek sedekah dan sadar masih banyak tetangga miskin, semua berita tragis itu tidak perlu terjadi. Makna etimologis sedekah sejajar dengan arti keimananan (ashshidqu), yaitu upaya membenarkan keimanan dengan perbuatan. Termasuk, keimanan palsu jika seseorang mengaku mukmin, tetapi tidak dermawan. Rasulullah bersabda, ''Perilaku dermawan, bukti keimanan.'' (HR Muslim). Sebaliknya, Allah mengecam orang yang menghardik pengemis dan anak yatim sebagai mendustakan agama dan keimanan (QS Alma'un [107]: 1-3).

Ingatlah, ada janji besar bagi mereka yang suka meringankan beban orang lain. Sabda Rasulullah SAW, ''Barang siapa meringankan seorang mukmin dari kesulitan dunia, Allah kelak meringankannya dari kesulitan hari kiamat.'' (HR Muslim).

Kesenjangan tidak akan menganga lebar apabila lahir orang-orang dermawan yang mau menyisihkan harta guna membantu yang berkekurangan. Kedudukan orang dermawan begitu mulia di hadapan Allah. Mereka yang suka bersedekah di kala senang dan susah, mereka itulah orang yang dijanjikan Allah dengan ampunan dan surga seluas hamparan langit dan bumi (QS Alimran [3]: 133-134).

Sumber : http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/14/01/27/n015rj-manfaat-sedekah

Angry Birds Mata-mata Intelijen AS? Ini Jawaban Rovio

Angry birds, mata-mata? (ilustrasi)
Edward Snowden, baru-baru ini, mengungkapkan bahwa game Angry Birds digunakan sebagai alat mata-mata oleh badan intelijen AS atau NSA dengan memanfaatkan celah permission untuk mengakses location sharing dan foto.

Menyikapi tuduhan itu, pengembang Angry Birds membantahnya dan menegaskan bahwa Rovio tidak bekerja sama dengan agen pemerintah manapun.

"Rovio Entertainment Ltd, yang berkantor pusat di Finlandia, tidak berbagi data, berkolaborasi atau berkolusi dengan agen mata-mata pemerintah seperti NSA atau GCHQ (Inggris) atau agen mana saja di dunia," tulis pihak Rovio, yang dikutip detikINET dari Tech Crunch, Rabu (29/1).

Namun Rovio tak menampik bila mungkin saja pencurian data dilakukan terhadap pengguna Angry Birds, tapi bukan melalui game itu sendiri, melainkan campur tangan dari pihak ketiga.

"Kami menduga pengawasan dapat dilakukan melalui jaringan iklan pihak ketiga yang digunakan oleh jutaan situs web komersial dan aplikasi mobile di semua industri. Jika benar, Rovio tidak akan mengizinkan atau meyerahkan data pribadi dari aplikasi Rovio," urainya.

"Bahkan CEO Rovio Mikael Hed ikut turut campur untuk memeriksa kemitraan iklan untuk melihat potensi tersebut," tuntas pihak Rovio.

Snowden mengatakan Angry Birds bukanlah satu-satunya aplikasi mobile yang digunakan NSA untuk mengintai pengguna. Hal tersebut selaras dengan laporan New York Times yang menyebutkan bahwa sebenarnya NSA telah mengintai lokasi pengguna dan mencuri daftar kontak melalui aplikasi komersil sejak tahun 2007 silam.

Namun sepertinya NSA tak terima begitu saja dengan isu yang menyudutkannya dan mengeluarkan pernyataan resmi untuk menepisnya.

"Kami diberi wewenang oleh hukum untuk mengumpulkan data valid untuk tujuan intelejen serta kontra intelejen asing," sebut NSA dalam pernyataan resminya. [AM/DetikINET/bersamadakwah]
 
Sumber : http://www.bersamadakwah.com/2014/01/angry-birds-mata-mata-intelijen-as-ini.html

Mimpi Meyda ‘Husna’ Sefira yang Terpendam

Meyda Sefira, pemeran Husna dalam film 'Ketika Cinta Bertasbih'
Meyda Sefira, pemeran Husna dalam film ‘Ketika Cinta Bertasbih’
dakwatuna.com – Jakarta. Setelah sukses di dunia layar lebar, aktris cantik Meyda Sefira ternyata memiliki mimpi terpendam, yakni menjadi dosen.

Mimpinya nyaris menjadi kenyataan lantaran ia sempat menjadi asisten dosen (asdos) di Itenas Bandung pada semester lalu.

Ditemui dalam sebuah acara pada Kamis (23/1) kemarin, pemeran Husna dalam film ‘Ketika Cinta Bertasbih’ itu mengaku terpaksa meninggalkan kegiatannya menjadi asdos. Padatnya aktivitas sebagai ‘Brand Ambassador’ organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT), mengisi seminar dan ‘talk show’, serta promo bukunya ‘Hujan Safir’, menjadi alasannya.

“Ada prioritas dalam hidup. Saya juga mengukur diri, saya tidak sanggup melakukan banyak hal dalam satu waktu,” kata gadis kelahiran Bandung, Jawa Barat, 20 Mei 1988 itu mengungkapkan.

Ia mengaku enggan meninggalkan mahasiswa terlalu sering karena ada kegiatan di luar. Semester kemarin, Meyda mengaku jadwalnya tidak terlalu padat. Ia merasa memiliki tanggungjawab atas mahasiswanya dan tidak ingin mereka terbengkalai.

Mojang 25 tahun itu mengajar mata kuliah perencanaan perpipaan dan desain pengolahan air secara fisika dan kimia di Jurusan Teknik Lingkungan Itenas Bandung. Sebagai sarjana teknologi lingkungan, Meyda melihat pengolahan air laut menjadi air tawar memang mahal kendati laut Indonesia begitu luas. Dalam perencanaan, aspek ekonomi, teknologi dan pengelola harus ditinjau.

“Kita harus bisa memilah juga teknologi mana yang cocok untuk Indonesia. Tidak semua teknologi canggih bisa diterapkan di Indonesia,” ucap pemeran utama dalam film ‘Dalam Mihrab Cinta’ dan ‘Cinta Suci Zahrana’ itu.

Selain menjadi dosen, banyak mimpi yang ingin Meyda wujudkan. Ia berharap semoga satu per satu mimpinya bisa diwujudkan dalam waktu dekat. (rol/sbb/dakwatuna)

Kisah Nyata, Kyai Wafat Ketika Mengucap Laa Ilaaha Illallah

Dzikir - ilustrasi
Mentari senja mulai menunjukkan keindahannya. Sepoi angin bertiup menambah syukur tak terkira. Udara pegunungan yang sejuk menambah kesyahduan dalam beribadah, menghamba pada Sang Maha Esa. Lelahpun sejenak sirna ketika tubuh yang telah bersimbah peluh, diguyur dinginnya air pegunungan yang merasuk nikmat ke dalam tubuh. Adzan Ashar pun bersambut dengan bondongan warga yang memang sengaja rehat lebih awal dari biasanya. Hari ini, adalah Jum’at. Merupakan hari yang biasa digunakan oleh Pak Kyai untuk mengumpulkan warga dan mendengarkan sajian-sajian ruhani tiap pekannya.

Tanpa terkecuali, semuanya menuju arah pojok kampung, kediaman Pak Kiyai di samping Masjid nan bersahaja itu. Sebuah pemandangan yang selalu membuat rindu, membuat iri bagi siapa yang mendamba pertemuan sejati dengan Yang Maha Tinggi, Allah Robbul Izzati.

Pak Kiyai telah menunggu jama’ah sedari tadi. Semenjak muadzin belum mengumandangkan panggilan cinta. Beliau nampak bersahaja dengan balutan pakaian putih, warna kesukaan sang Nabi, panutan setiap insan beriman. Wajahnya keriput, namun bercahaya. Tubuhnya renta, namun tampak gagah. Suaranya, lembut, berisi bahkan hujamannya mampu menembus kalbu setiap jama’ahnya. Tak ayal, setiap selesai dzikir berjama’ah, wajah-wajah lelah jama’ah seketika menjadi berseri seri, sumrigah penuh gairah. Subhanallah, itulah rahasianya dzikir : menenangkan hati.

Sholat Ashar pun selesai dengan syahdu. Selepas dzikir sejenak, para jama’ah segera mengambil tempat duduknya, merapikan bekas sholat dan agak merapat untuk bersiap berdzikir, bersama Sang Kyai.

Pak Kiyaipun dengan wibawanya mengambil micropone yang telah ditawarkan oleh pembawa acara, dzikir akan segera dimulai. Seperti Jum’at–jum’at yang lalu, para warga mengikuti program yang telah disepakati bersama ini. Dalam forum inilah warga mendapat pencerahan tentang nilai-nilai Ilahiyah sembari menikmati arti sebuah kebersamaan. Di sini, warga belajar akan arti persahabatan. Di mana persahabatan, bukan terbatas pada duniawi, bukan sebatas sawah, urusan perut dan duniawi lainnya. Bukan pula rumah beserta perabotnya, bukan pula istri dengan seluruh keunikannya. Warga betul-betul mengerti bahwa ikatan yang telah dijalin di dunia ini, haruslah dipertahankan hingga kelak bertemu lagi di surgaNya.

Beliau memimpin dzikir dengan tartil, pelan disertai muatan ruhani yang begitu menguatkan. Tanpa geleng-geleng kepala seperti manusia kebanyakan melakukaknnya, dan tanpa buru-buru sehingga makna dan suaranya berubah. Beliau begitu syahdu dalam memimpin, bahkan kemudian, aliran energi alam seakan mengikuti alunan bacaan beliau.

Kali ini, beliau membaca dengan sangat lama, jika seratus kali kalimat Laa Ilaaha Illallah biasanya beliau tempuh dalam 20 menitan, kali ini sudah lebih. Bahkan hampir setengah jam beliau terdiam khusu’ sementara para jama’ah terus mengikutinya.

Karena lelah yang tersisa, seorang pemuda peserta dzikir yang tertidur di samping Pak Kiyai mengantuk sehingga terjatuh menimpa tubuh beliau yang tengah menunduk. Diapun terbangun kaget sembari membenarkan posisi duduknya.

Seketika, dzikir berhenti, jama’ah mulai bingung. Pak Kiyai tetap diam dalam robohnya, beliau tak bergerak. Pemuda itu akhirnya mengambil inisiatif untuk membangunkan Pak Kiyai, siapa tahu beliau lelah karena beliau jg sama-sama bekerja menggarap ladang miliknya di siang hari.

Dalam jenak, sambil mendekap tubuh Pak Kiyai, pemuda itu menangis sembari mengucapkan, “Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Roji’un.” Jama’ah pun terhenyak dan mengucapkan kalimat serupa bersamaan, tanpa dikomandoi. Pak Kiyai, mengakhiri perjalanan hidupnya dengan kalimat thoyyibah itu. []

#Ditulis bebas dari ceramah Habiburrahman el-Shirazy, berdasarkan penuturan beliau, kisah ini adalah nyata dan terjadi di Daerah sekitar Semarang Jawa Tengah.

Penulis : Pirman
Redaksi Bersamadakwah.com



*http://www.bersamadakwah.com/2014/01/kisah-nyata-kyai-wafat-ketika-mengucap.html

3 Hal yang Harus Diperhatikan Suami Usai “Bercinta” dengan Istri

3 Hal yang Harus Diperhatikan Suami Usai “Bercinta” dengan Istri (ilustrasi)
“Bercinta” adalah salah satu nikmat dalam pernikahan. Terpenuhinya kebutuhan biologis suami istri adalah nikmat yang perlu disyukuri. Namun, seorang suami perlu mengerti bahwa ia tidak boleh berhenti hanya di situ kemudian langsung tertidur meninggalkan istri.

Untuk lebih membahagiakan istri, sebaiknya para suami memperhatikan 3 hal berikut ini setelah “bercinta” dengan istri.

1. Tahanlah kantuk anda, sempatkan bicara atau bermesraan

Secara umum, wajar seorang suami cepat mengantuk setelah “bercinta” dengan istrinya. Pada saat mencapai puncak, seorang laki-laki memang mengeluarkan hormon yang menimbulkan rasa letih. Hal inilah yang menyebabkannya mengantuk.

Namun, suami disarankan untuk tidak langsung tidur. Hendaklah ia menahan kantuknya dan menemani istrinya dengan bicara atau bermesraan. Pendinginan, istilahnya. Hal ini tampak sepele, tetapi membawa kebahagiaan tersendiri bagi seorang istri.

2. Saling berpelukan, bukan saling memunggungi

Syaikh Fuad Shalih menjelaskan bahwa dalam kehidupan pernikahan, ada kenikmatan spiritual di atas kenikmatan biologis. Dan ini bisa didapatkan jika suami memahami bahwa bagi seorang wanita, perhatian, kasih sayang dan hubungan jiwa dibutuhkan lebih banyak dan lebih besar daripada hubungan badan.

“Suami istri yang saling mencintai takkan merasa ingin saling menjauhi setelah berhubungan. Keduanya justru berhasrat untuk terus berpelukan, sampai seluruh hasrat yang menggelora menjadi tenang, digantikan oleh kelembutan, kasih sayang dan kehangatan,” terangnya dalam buku Untukmu Yang Akan Menikah & Telah Menikah.

Maka, berbaringlah dalam kondisi saling berpelukan. Terlebih jika kantuk tak bisa lagi ditahan.

3. Bersyukurlah kepada Allah kemudian berterima kasihlah kepada istri

Wanita adalah makhluk yang paling berperasaan. Ia merasakan bahasa tubuh dan kata-kata jauh lebih besar daripada seorang laki-laki. Dan ia juga membutuhkan “konfirmasi” apakah apa yang ia lakukan untuk suami telah sesuai dengan harapan cintanya, sementara pada saat yang sama seorang istri malu bertanya. Maka ucapan suami “terima kasih sayang, atas cintamu”, "terima kasih sayang, atas malam ini", dan sejenisnya, membuat ia merasa sangat dihargai dan dicintai. Hal-hal ini pula yang membuat seorang istri berusaha bertumbuh lebih baik dalam membersamai suami, sebab ia telah mendapatkan konfirmasi bahwa apa yang ia berikan telah diterima dengan baik oleh suami.

Tentunya, selain tiga hal ini, ada hal lain yang tak boleh dilupakan khususnya terkait fiqih. Diantaranya kewajiban mandi junub, atau mencukupkan diri dengan berwudhu dan menunda mandi hingga bangun kembali. Wallahu a’lam bish shawab. [Abu Nida]

Sumber : http://www.bersamadakwah.com/2014/01/3-hal-yang-harus-diperhatikan-suami.html?m=1

Kisah Mengharukan Menjelang Wafatnya Kiai Sahal

Rais Aam PBNU KH Sahal Mahfudh
Rais Aam PBNU KH Sahal Mahfudh
dakwatuna.com – Ada kejadian menyentuh hati kala Rais Aam PBNU KH MA Sahal Mahfudh menghadapi sakaratul maut pada Kamis (23/1) hingga ajal menjemput pada Jumat dini hari.
Dalam keadaan mata terpejam, Mbah Sahal tiada henti melafalkan aneka macam doa, tahlil, hingga surat-surat pendek. Meski terdengar berat, bacaan ulama kharismatik ini terdengar jelas dan terang.

Kesaksian ini diceritakan dokter H Imron Rosyidi kepada NU Online usai tahlil malam kedua yang digelar di kediaman Rais Aam, Sabtu (25/1) malam. Dokter pribadi keluarga Mbah Sahal ini mengaku merinding mendengar lantunan hadlarah (bacaan sebelum tahlil) dari bibir Mbah Sahal yang terbaring lemah.

“Baru kali ini saya takut ketika menunggui orang yang mau meninggal. Bukan apa-apa, bacaan beliau yang jelas itulah yang membuat bulu kuduk saya berdiri. Terus terang, kalau ingat pengalaman tadi malam masih suka merinding,” ujar Imron berkaca-kaca.

Dokter muda yang juga direktur Rumah Sakit Islam (RSI) Pati ini menambahkan, saat membaca tahlil Mbah Sahal mengirim fatihah kepada para wali, kepada Mbah Mutamakkin, kepada PBNU, dan para ulama se-dunia. Setelah itu, Rais Aam tiga periode ini (1999-2004, 2004-2009, 2010-2014) berulang kali membaca aneka surah Al-Quran yang dihafal.

Dalam pantauan NU Online, tahlil malam kedua di kediaman Mbah Sahal komplek Pesantren Maslakul Huda diikuti oleh lebih dari 2000 orang. Tahlil yang dipimpin KH Asmu’i ini juga dihadiri para kiai dari segenap pesantren di Desa Kajen. Pengasuh Pesantren Putri Roudloh At-Thahiriyyah KH Muadz Thohir dan Pengasuh Pesantren Maslakul Huda (PMH) Putri KH A Nafi’ Abdillah nampak sibuk mempersilakan tamu.
Menurut KH Umar Faruq al-hafidz, tahlil malam pertama juga dipenuhi para jamaah hingga meluber hingga jalan. Sementara kendaraan para pelayat sebagian besar diparkir di halaman RSI Pati, 100 meter arah barat dari pesantren Mbah Sahal. “2000 kursi yang disediakan panitia tidak cukup. Sebagian jamaah mengikuti tahlil dari mushalla di mana Mbah Sahal kemarin dishalati,” pungkasnya. (nu online/sbb/dakwatuna)

Daftar Postingan Terbaru

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/