Bermanfaat bagi yang lainnya

Seusai Merampok, Pria Ini Sumbang Masjid

Ilustrasi perampok bersenjata api. | Shutterstock

BATURAJA, KOMPAS.com
 — Heri Ramsyah (24), warga Indralaya, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir (OKI), meringis kesakitan di Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU). Kaki kiri dan kanannya terpaksa ditembak lantaran hendak melarikan diri saat ditangkap polisi di kediamannya, Jumat (30/8/2013).

Dari Informasi yang diterima Tribun Sumsel, Heri ditangkap bersama dua rekannya sesama perampok, yakni Sandi Fitriansyah (22), warga Indralaya, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten OI, dan Bambang warga RS Olindo, Kecamatan Baturaja Timur, OKU.

Ketiga tersangka ini merupakan 3 dari 5 pelaku perampok, Nexion (43), asisten manager PD Panen, perusahaan distributor sembako pada Senin (29/7/2013) pukul 08.00 WIB lalu di Desa Terusan, Baturaja Barat, OKU.

Dalam kejadian tersebut, para pelaku melarikan uang Rp 384 juta dan berupa cek giro. Korban Nexion tewas ditembak dan ditusuk. Sementara Yanto (27), satpam PD Panen yang menemani Nexion saat hendak menyetor uang mengalami luka-luka akibat peristiwa tersebut.

"Pelaku ada 5 orang. Kita baru berhasil menangkap 3 pelaku. Indentitas pelaku lainnya sudah kita ketahui," kata Kapolres OKU AKBP Mulyadi Sik MH didampingi Kasat Reskrim Polres OKU AKP Zulkarnain Sik.

Kapolres menjelaskan, setelah melakukan penyelidikan dan pengintaian, polisi pertama kali menangkap Bambang yang merupakan karyawan PD Panen. Bambang ini merupakan seorang informan sebelum melakukan perampokan. Setelah dilakukan pengembangan, polisi menangkap Heri dan Sandi di kediamannya masing-masing.

"Jadi setelah mendapat informasi dari Bambang, Heri dan Sandi ini langsung melakukan aksinya. Saat itu pelaku menggunakan sepeda motor Kawasaki Ninja Hitam BG 4072 TF untuk melakukan aksinya," kata Kapolres. Heri dan Sandi ditembak karena melawan dan hendak melarikan diri dari kejaran petugas.

Heri, salah seorang pelaku, mengaku baru pertama kali melakukan perampokan. Selain mereka bertiga, ia melakukan aksi perampokan bersama kedua rekannya yang saat ini masih buron.

"Saya tidak tahu nama aslinya, yang saya tahu hanya Abang saja panggilannya. Setelah bagi hasil saya tidak tahu lagi ke mana orang itu. Yang menembak korban Sandi bukan saya. Saya hanya menusuk korban dengan senjata tajam," kata Heri meringis kesakitan di Mapolres OKU.

Heri mengaku mendapat bagian sebanyak Rp 85 juta. Sementara Sandi sebesar Rp 35 juta. Uang itu diakuinya belum sempat ia gunakan untuk kepentingan pribadi. Dari Rp 85 juta bagiannya dipinjam saudaranya sebesar Rp 30 juta untuk membeli mobil, dan Rp 5 juta lebih disumbangkan ke masjid dan panti asuhan.

"Saya tidak mau makan sendiri hasil rampokan itu. Saya ingin bagi-bagi dan bersedekah. Saya sebenarnya tidak mau merampok, saya khilaf karena ajakan teman. Bagian untuk Bambang saya tidak tahu, urusannya dengan Abang," katanya.

Sandi mengaku ikhlas kaki kanan dan kirinya ditembak polisi. Sebab hal ini ia alami karena balasan dari perbuatannya.

"Saya menyesal. Ibu saya baru meninggal dan ayah saya sekarang ini sedang sakit," katanya.
Sumber : Tribunnews.com

Masjid Jin, tempat kaum jin bersyahadat di hadapan Rasulullah

Masjid Jin, tempat kaum jin bersyahadat di hadapan Rasulullah 
Masjid Jin di Makkah. ©2013 Merdeka.com

Di kota suci Makkah Almukarromah, terdapat sebuah sebuah masjid yang bernama unik, Masjid Jin. Masjid yang terletak dari arah Masjidil Haram menuju pemakaman Ma'la itu diberi nama Jin bukan karena didirikan oleh para jin, melainkan tempat beberapa jin menyatakan beriman dan mengucap kalimat syahadat di hadapan Rasulullah.

Menurut Muslim Nasution dalam buku 'Tapak Sejarah Seputar Makkah Madinah', Masjid Jin juga memiliki disebut sebagai masjid Al Baiah. Penyebabnya, para jin telah membuat baiah (perjanjian) kepada Rasulullah untuk beriman dan menjalankan ajaran Rasulullah.

Selain itu, masjid Jin juga menjadi saksi bisu turunnya wahyu berupa Surat Al Jin. Menurut riwayat, pernah suatu kali Rasulullah bersama para sahabat menjalankan salat subuh di masjid itu.

Dalam salat, Rasulullah membaca beberapa ayat Alquran. Bacaan Rasulullah terdengar oleh serombongan jin yang sedang dalam perjalanan menuju Tihamah. Mereka kemudian berdialog dengan Rasulullah usai salat subuh. Saat itulah, Allah menurunkan wahyu berupa surat Al Jin.

Masjid Jin sendiri berukuran sedang dan tidak dapat menampung banyak jamaah. Kesan angker pun sama sekali tidak ditemukan dari bangunan itu.

Hingga kini, masjid jin tetap berfungsi seperti umumnya masjid. Masyarakat Makkah pun menggunakan masjid itu lazimnya tempat salat biasa.

Sumber : http://www.merdeka.com/ramadan/masjid-jin-tempat-kaum-jin-bersyahadat-di-hadapan-rasulullah.html

ZINA, ANTARA KELEZATAN DAN KESENGSARAAN…

Para fuqaha telah memberikan definisi zina dalam pengertian yang tidak terlalu jauh berbeda antara satu dengan fuqaha lainya. Secara majmu’ mereka berpendapat bahwa zina adalah; memasukkan zakar (kelamin) lelaki kedalam faraj (vagina) perempuan sampai dengan teguh, diibaratkan seperti timba masuk kedalam sumur. Definisi ini sudah lumayan sempurna dan dapat dipahami secara umum oleh setiap orang, namun demikian kalaupun tidak sampai teguh atau tidak seperti timba masuk kedalam sumur karena sesuatu hal juga sudah termasuk dalam kategori zina.


Allah sangat melarang perbuatan zina ini, malah melarangnya untuk tidak mendekati zina. Firman-Nya dalam surah Al-Isra: 32.
“Dan janganlah kamu mendekati zina, Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.”

KELEZATAN SEMENTARA
Banyak orang yang tergiur dengan perbuatan zina karena didorong keras oleh hawa nafsu yang tidak mampu dikendalikan. Dan banyak pula yang menyesal secara luarbiasa setelah melakukan zina. Tetapi tidak berguna lagi karena sudah terlanjur berbuat zina. Yang paling kita sayangkan adalah seorang pezina yang baru sekali berzina akan dipacu oleh syaithan untuk berzina kedua kali, kemudian ketiga kali dan seterusnya berkali-kali.

Beberapa orang yang terlanjur berzina pernah menuturkan dan mengkisahkan pengalaman zinanya kepada penulis seperti itu. Karenanya penulis mengibaratkan berzina itu tak obahnya seperti orang minum air es yang semakin diminum semakin haus dan ia akan berakhir dengan pening kepala atau serak suara. Demikian juga dengan seorang pezina yang berakhir dengan kecewa dan dosa serta jiwa raga rusak binasa. Karenanya jauhilah perbuatan zina karena ia merupakan suatu perbuatan keji dan sebuah jalan yang buruk yang patut dilakukan orang-orang buruk dan keji.

Bagi yang belum menikah, rasanya berzina itu sesuatu yang lezat dan sedap, tetapi setelah berzina menyesal luarbiasa. Kelezatan sementara yang ditimbulkan perbuatan zina sangat tidak sebanding dengan dosa dan akibat yang ditanggung di Mahkamah Allah Ta’ala. Oleh karena itu yang sudah membutuhkan persetubuhan maka kawinlah segera sesuai dengan syari’at Islam. Yang sudah punya seorang isteri lalu masih suka kepada isteri lainnya silakan tambah dua sampai menjadi empat orang isteri dengan syarat mau berlaku adil untuk semua mereka.

Islam telah lama memberikan solusi kepada kita, lalu kenapa pula manusia itu meninggalkan ketentuan Islam dan mengambil ketentuan syaithan? Berarti mereka patut disamakan dengan syaithan karena telah mengambil perangai syaithan. Ketahuilah olehmu wahai anak Adam zina itu terkesan lezat dan mengasyikkan tetapi janganlah lupa bahwa itu perbuatan terkutuk dan terlarang yang amat mengecewakan. Untuk itu katakan tidak kepada zina, ingat azab Allah ketika dekat dengan zina, ingat anak-isteri dan anak-suami ketika sudah dekat dengan zina. Ingat kalau anak kita dizinahi orang ketika kita mau berzina, ingat bagaimana kalau isteri atau suami kita dizinahi orang. Rasanya tidak ada perbedaan bersetubuh dengan isteri atau suami sendiri dengan berzina karena itu bukan buah mangga atau buah salak yang berlainan pohon maka berlainan pula rasanya.

KESENGSARAAN BERKEPANJANGAN
Dakui atau tidak, kerusakan dan kesengsaraan bagi seorang pezina akan tinggal berkekalan sepanjang zaman. Seorang pezina akan hilang maruah dalam kehidupan, hina dalam pandangan orang, berdausa dengan tuhan dan diazad dalam neraka jahannam. Keturunan mereka akan disisihkan dan diboikot secara hukum alam, keberkatan hidup tidak akan pernah datang. Mereka senantiasa dikejar oleh bayang-bayang hitam yang mengerikan dan menyeramkan, kalau tidak di waktu muda, di waktu tua pasti akan datang.

Dalam hukum Islam, seorang pezina muhsan (sudah kawin) harus dirajam sampai mati dilapangan atau di simpang jalan. Dizaman Rasulullah SAW ada kasus-kasus zina muhsan seperti kasus Maiz dan wanita Ghamidiyah. Sementara pezina ghair muhsan (seseorang yang belum kawin) maka hukumannya adalah dicambuk seratus kali. Demikian praktik yang pernah berlaku baik di zaman Rasulullah SAW maupun para sahabat. Untuk lebih puas tentang hukuman tersebut silakan baca Al-Qur’an al-Karim surah An-Nur ayat 2 sebagai berikut; Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.

Ini berarti di dunia ia akan sengsara dengan hukuman rajam atau cambuk, dalam masyarakat ia tidak terhormat dan hina dina, di akhirat kelak akan mendapat azab yang sangat luar biasa. Memang tidak seorangpun dapat memberikan contoh konkrit tentang azab neraka sebagai mana memberikan contoh konkrit untuk sebuah perbuatan di dunia seperti zina. Namun itu janji Allah yang pasti adanya dan tiada seorangpun yang mampu lari daripadanya, walau seorang jenderal, seorang presiden selama hidup di dunia. Kalau tidak percaya silakan tanya kepada mereka yang sudah melakukannya di hari kemudian nanti.

Tapi semua itu akan tidak berguna lagi ketika Allah sudah menetapkan hukumannya. Sekaranglah waktunya untuk menjaga diri, keturunan dan keluarga. Dalam qa’idah syari’ah ada poin Hifzun-Nasl yang berkaitan dengan hak menjaga kemurnian keturunan. Seorang muslim perlu dan berhak menjaga kemurnian keturunan sehingga ia bersih dalam kehidupan. Ia juga punya hak untuk berketurunan dan mengembangkan keturunan secara sah dan bersih. Hal ini berbeda dengan kehidupan orang-orang kafir terutama di belahan barat dunia yang mengamalkan model kehidupan animal sehingga dapat bersetubuh dengan siapa saja, kapan saja dan di mana saja dengan satu azas yaitu; senang sama seang. Islam tidak membolehkan demikian karena itu dapat mengotori kehidupan, mengotori reputasi orang tua dan keturunan serta mengotori lingkungan yang dapat menimbulkan penyakit yang sangat amat membahayakan. Untuk itu semua jauhilah akan perbuatan zina karena ia menjanjikan yang enak dengan menghasilkan yang sakit, menjanjikan kesedapan dengan memperoleh penyesalan yang pahit, baik setelah maupun ketika dilakukan. Katakan tidak kepada zina.

Zina merupakan sebuah istilah yang kadangkala menyenangkan dan kadangkala menyeramkan dalam pendengaran kita. Ia juga menakutkan bagi orang-orang beriman sehingga perkataan tersebut menjadi momok yang amat negative serta mengerikan bagi mereka. Barangkali perkataan tersebut menyenangkan bagi pelaku zina yang siang malam pikirannya tertumpu kesana. Terkadang ia menyeramkan bagi orang-orang yang nafsu syahwatnya sedang mencuat kepermukaan tetapi mereka belum pernah melakukannya. Yang jelas ia menjadi momok dan ‘aib besar bagi muslim dan muslimah yang beriman kepada Allah SWT.

Sumber : http://sentikawiguna.wordpress.com/2010/11/19/zina-antara-kelezatan-dan-kesengsaraan/


Hukum Dan Pengertian Zina

PENGERTIAN ZINA
Ialah persetubuhan yang dilakukan oleh seorang lelaki dengan seorang perempuan tanpa nikah yang sah mengikut hukum syarak (bukan pasangan suami isteri) dan kedua-duanya orang yang mukallaf, dan persetubuhan itu tidak termasuk dalam takrif (persetubuhan yang meragukan).


Jika seorang lelaki melakukan persetubuhan dengan seorang perempuan, dan lelaki itu menyangka bahawa perempuan yang disetubuhinya itu ialah isterinya, sedangkan perempuan itu bukan isterinya atau lelaki tadi menyangka bahawa perkahwinannya dengan perempuan yang disetubuhinya itu sah mengikut hukum syarak, sedangkan sebenarnya perkahwinan mereka itu tidak sah, maka dalam kes ini kedua-dua orang itu tidak boleh didakwa dibawah kes zina dan tidak boleh dikenakan hukuman hudud, kerana persetubuhan mereka itu adalah termasuk dalam wati’ subhah iaitu persetubuhan yang meragukan.

Mengikut peruntukan hukuman syarak yang disebutkan di dalam Al-Qur’an dan Al-Hadith yang dikuatkuasakan dalam undang-undang Qanun Jinayah Syar’iyyah bahawa orang yang melakukan perzinaan itu apabila sabit kesalahan di dalam mahkamah wajib dikenakan hukuman hudud, iaitu disebat sebanyak 100 kali sebat. Sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang bermaksud :
“Perempuan yang berzina dan lelaki yang berzina, hendaklah kamu sebat tiap-tiap seorang dari kedua-duanya 100 kali sebat, dan janganlah kamu dipengaruhi oleh perasaan belas kasihan terhadap keduanya dalam menjalankan hukum Agama Allah, jika benar kamu beriman kepada Allah dan hari Akhirat, dan hendaklah disaksikan hukuman siksa yang dikenakan kepada mereka itu oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman”. (Surah An- Nur ayat 2)

ZINA TERBAHAGI KEPADA DUA :

1. ZINA MUHSAN
2. ZINA BUKAN MUHSAN

ZINA MUHSAN
Iaitu lelaki atau perempuan yang telah pernah melakukan persetubuhan yang halal (sudah pernah berkahwin)

ZINA BUKAN MUHSAN
Iaitu lelaki atau perempuan yang belum pernah melakukan persetubuhan yang halal (belum pernah berkahwin).
Perzinaan yang boleh dituduh dan didakwa dibawah kesalahan Zina Muhsan ialah lelaki atau perempuan yang telah baligh, berakal, merdeka dan telah pernah berkahwin, iaitu telah merasai kenikmatan persetubuhan secara halal.
Penzinaan yang tidak cukup syarat-syarat yang disebutkan bagi perkara diatas tidak boleh dituduh dan didakwa dibawah kesalahan zina muhsan, tetapi mereka itu boleh dituduh dan didakwa dibawah kesalahan zina bukan muhsan mengikut syarat-syarat yang dikehendaki oleh hukum syarak.

HUKUMAN YANG DIKENAKAN KEATAS ORANG YANG ZINA MUHSAN DAN BUKAN MUHSAN
Seseorang yang melakukan zina Muhsan, sama ada lelaki atau perempuan wajib dikenakan keatas mereka hukuman had (rejam) iaitu dibaling dengan batu yang sederhana besarnya hingga mati. Sebagaimana yang dinyatakan di dalam kitab I’anah Al- Thalibin juzuk 2 muka surat 146 yang bermaksud :
”Lelaki atau perempuan yang melakukan zina muhsan wajib dikenakan keatas mereka had (rejam), iaitu dibaling dengan batu yang sederhana besarnya sehingga mati”.

Seseorang yang melakukan zina bukan muhsan sama ada lelaki atau perempuan wajib dikenakan ke atas mereka hukuman sebat 100 kali sebat dan buang negeri selama setahun sebagaimana terdapat di dalam kitab Kifayatul Ahyar juzuk 2 muka surat 178 yang bermaksud :
”Lelaki atau perempuan yang melakukan zina bukan muhsin wajib dikenakan keatas mereka sebat 100 kali sebat dan buang negeri selama setahun”.

Sumber : http://asepcute.blogspot.com/2010/09/hukum-dan-pengertian-zina.html


Cara Mudah Melihat Ciri-Ciri Wanita Yang Masih Perawan... ^_^

Ciri-Ciri Gadis yang Masih Perawan. Pasangan hidup adalah salah satu hal yang amat menentukan terbinanya kehidupan sakinah wa rahmah didalam keluarga.
Tentunya selain ketaqwaan, nasab (garis keturunan) dan memiliki sedikit harta (bukan dalam artian matre), kecantikan serta keperawanan seorang gadis sangat dianjurkan dan menentukan dalam memilih pasangan.
Berikut ada sedikit tips cara melihat ciri-ciri wanita yang masih perawan adalah sebagai berikut:

KRITERIA WANITA PILIHAN ADA EMPAT
  1. Agak hitam rambutnya, hitam alisnya, hitam bulu matanya, hitam bola matanya.
  2. Agak putih badannya, putih giginya, putih kedua telapak tangannya.
  3. Agak kemerah2an bibirnya, kemerah2an pipinya, kemerah2an gusinya.
  4. Agak sedang kepalannya, dagunya, sedang payudaranya, semerbak keringatnya, harum bau mulutnya, hidungnya dan badannya.
Untuk lebih spesifik ciri-ciri wanita yang masih perawan, ada beberapa hal yang perlu diperhatiakan diantaranya:
DAHI
Wanita yang masih suci dahinya licin. Bila selalu senggama licinnya hilang, justru yang timbul kedutan [garis2] yang kadang nampak kadang tidak ketika ngobrol. Kedutan karena sudah tidak suci, tidak sama dengan kedutan wajah yang dimakan usia.
  • Kedutan suci yang telah hilang, tidak begitu ketara dan tidak begitu nampak, kecuali ketika muka menunjukkan reaksi tertentu seperti sedang ketawa dan bicara.
  • Kedutan karena dimakan usia senantiasa nampak dan kekal.

Jangan dihilangkan dengan sembarang minyak, walaupun di zaman sekarang ada bermacam2 minyak.
Tetapi kedutan karena hilangnya kesucian tidak mudah dihilangkan. Untuk memudahkan melihat gadis yang masih suci atau tidak. Coba perhatikan dahi gadis yang sudah bersuami dengan yang belum. Perhatikan betul2 niscaya nampak kelainannya. Gadis yang sudah tidak suci terdapat beberapa kedutan garis2 timbul dan melekuk didahi gadis itu. Perhatikan betul2 sebab garis2 itu tidak begitu nampak (terang).
Wallahu a’lam...

HIDUNG
Wanita yang masih suci atau tubuhnya belum disentuh oleh lelaki, ujung hidungnya berwarna kemerah-merahan, jika disentuh ujung hidungnya nampak merah. Gadis yang tidak suci ujung hidungnya merah tetapi merah pucat, terkadang warna merah tidak nampak, yang nampak hanyalah pucat, tak percaya coba liat ujung hidung anak perempuan, merahkan..?

Bagi lelaki yang suka merusak kesucian wanita, hidungnya berbelang, oleh karena itu disebut lelaki hidung belang.  
Wallohu a’lam...

MATA

Dari mana datangnya cinta, dari mata turun ke hati…..
Kita menggunakan mata untuk memandang dan melihat seseorang, cantikkah, bugarkah, luweskah, dsb. Terkadang kita memandang wanita cantik dibagian luar saja, tapi bagian dalamnya sudah habis.

Untuk mengetahui wanita itu masih suci atau tidak coba tengoklah matanya. Bila bagian bawah kelopak terlipat sedikit dan terdapat tanda lebam [tanda memar] berarti gadis itu sudah tidak suci lagi, mungkin sudah bersuami.
Lebam yang menunjukkan tidak suci nampak semacam garis2 hitam di bawah kelopak mata disamping warna hitam dibawah kelopak mata sedikit kelihatan berkeriput (berkedut). Gadis yang masih suci matanya berseri2, tidak ada warna hitam, lebam maupun garis2. Apabila gadis itu tertawa di bawah kelopak matanya tidak terdapat apapun, seperti kedut (berkeriput) , bergaris dll.  
Wallohu a’lam... (yg dimaksud lebamnya mata bukan karena kurang tidur loh:-D )

PUNGGUNG
Punggung gadis berubah melalui 2 proses:
  1. Punggung gadis menjadi besar karena proses hormon.
  2. Punggung gadis menjadi besar karena lelaki.

Punggung yang sudah kena sentuhan lelaki akan menjadi besar, lebih2 yang sudah berhubungan badan. Punggung gadis yang masih suci walaupun gemuk ia masih kelihatan cantik, sebab masih kental dan tegang serta tidak lesu dan jatuh.
Cobalah perhatikan pinggang gadis, kalau pinggangnya masih ramping dan punggung tidak besar, tidak montok dan kenyal pada punggungnya. Kalau berjalan punggungnya tidak goyah sebab dagingnya masih solid dan tidak lembut kalau dipegang, artinya dia masih suci. Bagi yang pernah melakukan hubungan badan, punggungnya memang berisi dan besar tetapi tidak kental, punggungnya nampak jatuh, lebih2 disaat ia berjalan, goyangannya tidak melantun.

Kenapa punggung gadis yang pernah melakukan hubungan badan bisa jatuh? Disaat melakukan hubungan badan lebih kurang 90% hormon yang ada di bagian punggung akan tertumpu kebagian kemaluan, sebab di masa kepuncak (organsme), punggung gadis menjadi tegang.

Apabila sudah selesai berhubungan badan punggung yang tegang akan mengendur semula dan ini menyebabkan punggung menjadi kendur dan jatuh. Lebih kerap gadis itu melakukan hubungan badan, punggung akan semakin jatuh dan lesu, leper.  
Wallahu a’lam...

TELINGA
Telinga termasuk salah satu panca indra yang bisa digunakan untuk mengetahui apakah gadis itu masih suci atau tidak. Di negeri china telinga sebagai peramal untuk mengetahui penyakit didalam tubuh seseorang. Gadis yang tidak pernah disentuh oleh laki2, telinganya cantik dan nampak bersih, kalau gadis itu pernah disetubuhi atau telinganya pernah digigit atau dicium dan disentuh, secara otomatik bentuk telinga gadis itu akan berubah menjadi lebih leper sedikit dan tidak lagi kemerah-merahan dan menjadi pucat. Bagi gadis yang masih suci tapi pernah kena sentuh lelaki, pucatnya tidaklah ketara sangat.
Wallahu a’lam...

BUAH DADA (payudara)
Peranan buah dada memang banyak, bukan sekedar menggoda nafsu lelaki saja, tapi buah dada sebagai bukti kalau gadis itu pernah disentuh atau tidak. Buah dada gadis yang belum pernah kena sentuh, senantiasa tegang. Tetapi kalau sudah kena sentuhan, buah dada itu tegangnya berkurang dan membesar sedikit dari pada ukuran asalnya, lebih kerap disentuh, lebih kendur.

Perhatikan gadis disaat berjalan atau berlari, bergerak2 dan melambai jatuh (ke bawah) dan berbuai sekali berarti ketegangan sudah hilang. Kalau belum kena sentuhan, walaupun buah dada berbuai disaat berlari tetapi buaiannya tidak terlalu melambai2 berarti ketegangan masih ada.

Puting buah dada yang pernah kena sentuhan menjadi panjang dan terjojol (keluar) sedikit dari tempat persembunyiannya. Buah dada yang selalu kena remas akan menjadi lebih besar, dan jangan menuduh gadis yang berbuah dada besar itu kena remas. Sebab, buah dada yang besar kena remas dan yang besar karna alami memang berbeda.

Buah dada yang kena remas menjadi besar tetapi tidak tegang. Sementara buah dada yang besar karna alami senantiasa tegang dan disaat berjalan tidak bergoyang, kalau yang kena remas bergoyang terbuai-buai seperti telinga gajah, berbuai kekiri, kekanan, keatas, kebawah terkadang melambung2 ketika gadis itu berjalan atau berlari.

Mengapa buah dada bila kena sentuhan bisa jatuh dan apa hubungan telapak tangan dengan otot buah dada? Di kala buah dada itu dipegang atau diremas2 gadis merasa gairah, disaat bergairah hormon2 akan mengisi ruang buah dada sehingga menjadi tegang. Setelah bergairah buah dada yang tegang lalu mengendur yang membuat ototnya mengendur pula.

Buah dada yang kena hisap putingnya menjadi lebam, yang belum kena hisap putingnya berwarna merah jambu. Sekiranya gadis itu tidak suci, buah dadanya jatuh terjuntai seperti buah pepaya yang terjuntai di pohon. Pada buah dada memang mengandung seribu tanda tanya, termasuk mengetahui wanita yang sudah punya anak atau belum. Perhatikan putingnya kalau tegangnya menghala ke atas yaitu mendangak ke atas berarti wanita itu sudah pernah melahirkan, kalau putingnya senantiasa terjojol keluar dan mendangak ke atas berarti wanita itu sudah pernah melakukan hubungan badan, tetapi belum pernah beranak.

Namun payudara sering kali dianggap sebagai simbol seks, sebagian besar wanita dan lelaki sangat menyukai buah dada disaat melakukan hubungan sexsual, karena mereka dapat mencapai organsme (kenikmatan) hanya karena rangsangan buah dada.

Seorang gadis jika telah dewasa, kecil kemungkinan ukuran payudaranya berubah, kecuali bila berat badannya bertambah. Pembengkakan payudara karena kehamilan, menyusui atau pengaruh pil kontrasepsi adalah bersifat kondisional. Postur tubuh yang baik akan membentuk payudara nampak lebih besar.

Coba tanyakan, apakah ia senang payudaranya disentuh atau tidak? Sebagian wanita memiliki puting payudara yang sangat sensitif sebagian lainnya tidak, mereka mungkin ingin payudaranya disentuh atau mungkin tidak. Tetapi umumnya wanita menyukai sentuhan lembut dan ciuman pada payudara dan juga pada puting payudara. Payudara dan putingnya akan mengeras apabila dirangsang. Begitulah tanda2 yang paling jelas bila ia terangsang, meskipun tidak semuanya demikian. Tanda2 lainnya adalah lubrikasi (pelendiran) pada liang vagina, kemerah-merahan di dada dan meningkatkan kecepatan denyut jantung dan pernafasan.
Wallahu a’lam...

GARIS TELAPAK TANGAN
Gadis yang berkulit tebal dan kasar, coba perhatikan kedua telapak tangannya, jikalau retak (peca urat, urat2 yg mrupai retak), bukan karena mungkin di sebabkan tidak tahan bahan pencuci yang mengandung kimia, berati gadis itu sudah hilang kesuciannya.

Gadis yang masih suci, kedua telapak tangannya halus dan licin. Jika kesuciannya telah hilang, kedua telapak tangannya ketika di tekan warnannya pucat tidak merah, jika di pecet langsung menanjal balik. Satu cara lagi, coba perhatikan telapak tangan kanan, jika ada garis putus2 bagian tengah berarti kesuciannya telah hilang, bila tidak terputus2 berarti ada harapan kesuciannya belum hilang. setelah melihat telapak tangan yang kanan, coba gemgam ibu jari tangannya sebentar saja kira2 satu menit, bila disaat megemgam terasa hangat dan ibu jarinya merah ketika dilepaskan, berarti ada harapan masih suci. Perhatikan pula ibu jarinya, bila nampak pucat sekali walaupun ada rasa hangat berarti kemungkinan besar kesuciannya sudah terbang.

Coba pegang erat jari kelingkingnya, kira2 satu menit, lalu lepaskan, tanyalah bagaimana rasanya ketika dipegang erat dan dilepaskan ? Kalau ia menjawab tak ada rasa, mintalah maaf banyak2, kemungkinan ia tidak suci lagi. Tapi kalau ia menjawab ada rasa rangsangan, jantungnya berdebar2 atau ada rasa sakit seperti berdenyut2. Alhamdulillah nampaknya masih suci. (Yg ngetes adalah orng laki2)

JARI TELAPAK TANGAN
Dengan jari2lah lelaki suka memegang dan menggoda perempuan, begitu pula halnya jari2 perempuan, jari2 adalah kawasan yang paling mendasar untuk mengetahui gadis yang suci atau tidak. Caranya cukup mudah, terlebih dahulu berjabat tangan, selama berjabat tangan remas2lah tangannya, kalau laki2 bukan mahramnya boleh memegang tangan seorang gadis, itu menunjukkan dara kecil dibagian tangannya sudah ternodai. Apabila tangan dan jari2 gadis itu boleh di remas2 berarti peluang untuk memegang tempat2 yang lain terbuka lebar. Coba jari2 gadis itu di belai2 dan di remas2 dengan lembut, bagaimana perasaan gadis itu?

Sentuhan lelaki dijarinya memang membawa satu rasa yang ni’mat dan birahi yang tersendiri. Sentuhan tangan sentuhan ajaib, dari tanganlah akan menjalar ke zona2 yang lain. Sentuhan tangan memang sahdu, kalau tidak percaya cobalah betapa bahagianya berjalan sambil bergandengan tangan.

Bila anda ingin mengetahui gadis itu terbiasa di sentuh atau tidak, Coba ulurkan tangan dan bersalaman dengannya, selama bersalaman genggamlah tangannya dengan lembut dan coba sentuh jari kelingking gadis itu. Ketika menyentuh jari kelingkingnya tengoklah wajah gadis itu, apakah dia nampak gelisah dan resah serta terperayuh?, kalau dia terkejut dan terperayuh berarti besar kemungkinan dia masih suci, kalaupun dia pernah berasmara, mungkin belum sampai tersondol. Jika disaat jari kelingkingnya disentuh dia nampak rilex saja, dan tak mau bicara, besar kemungkinan kesuciannya sudah lenyap.
Wallohu a’lam...

PERUT
Peribahasa mengatakan biar pecah di perut jangan pecah di mulut, begitulah kata peribahasa, tapi tubuh wanita bukanlah peribahasa. Kalau pecah kegadisannya, pasti pecah perut. Bila gadis pernah melakukan hubungan badan, maka perutnya akan menjadi mengembang dan menjadi buncit sedikit. Oleh karena gadis yang belum pernah melakukan hubungan badan pinggangnya masih ramping dan perutnya masih kempis.

Mengapa perut menjadi buncit sedikit? Di saat gadis itu melakukan hubungan badan sudah barang tentu gadis itu sampai ke puncak (organsme), di saat sampai ke puncak gadis itu tidak tahan dan menahan dibagian perut. Otot2 bagian perut menahan ke puncak dengan daya tahan yang sangat tinggi dan kuat. Ketika itulah perut itu mengembang dan setelah melakukan hubungan badan perutpun membuncit. Satu lagi tanda di perut, kalau gadis itu sudah pernah melakukan hubungan badan, ada garis panjang dari bawah buah dada sampai ke perut dan dari pusar sampai kekemaluan. Garis ini tidak terjadi pada semua gadis, tetapi kalau ada gadis yang memeliki garis ini artinya ia tidak suci lagi.

Ada sebagian gadis yang sudah pernah melakukan hubungan badan hanya memiliki garis dari bagian bawah pusar sampai kekemaluan. Kalau gadis itu sudah hamil, garis itu akan terbagi dua, coba lihat perut wanita yang hamil, mesti ada garis2 retak yang melintang di perutnya. Gadis yang masih suci pada umumnya perutnya masih lembut. Bagi yang sudah pernah berhubungan badan, kulit perutnya agak kasar sedikit. Ada juga yang menjadi keras sebab hormon2 dan lemak mewujudkan gumpalan dibagian bawah dinding perut.
Wallahu a’lam...

RAMBUT
Rambut merupakan mahkota wanita tetapi juga berperan menentukan gadis itu masih suci atau tidak. Gadis yang masih suci, rambutnya memang rapi, kelihatan segar dan tidak kasar, sementara gadis yang sudah hilang kesuciannya, rambutnya kelihatan tidak bergairah.

Di zaman nenek moyang kita dulu, mungkin masih ada yang diamalkan sampai saat ini. Ketika seorang gadis hendak dinikahkan, ahli penghias pengantin terlebih dahulu memotong rambut didahi, ditekuk dan disebelah belakang telinga kiri dan kanan. Rambut2 inilah yang oleh mereka disebut rambut perawan. Dengan menggunting rambut2 ini, mereka mengetahui apakah gadis itu masih suci atau tidak. untuk membuktikan coba sediakan satu buah kelapa muda yang sudah dilobangi dan airnya tidak dibuang lalu masukkan potongan rambut tersebut.

Jika rambut2 itu terapung dipermukaan air kelapa artinya gadis itu masih suci. Jika semua rambut itu tenggelam artinya gadis itu sudah tidak suci. satu lagi caranya, kalau d?saat ditiup angin rambut gadis itu mengembang lembut dan kembali ketempat asalnya. Alhamdulillah nampaknya ada harapan kegadisannya masih ada.  
Wallahu a’lam...

BIBIR
Percaya atau tidak bahwa bibir gadis yang pernah dicium lebih menarik dan cantik. Apabila bibir bertemu bibir, maka akan membuat pergerakan darah akan mengalir kebibir dan membentuk bibir yang baru. Lebih kerap dicium, lebih cantik pula bibirnya. Tapi ada juga gadis yang mempunyai bibir mulut yang cantik walaupun tidak pernah dicium.

Gadis yang belum pernah dicium bibirnya kelihatan berwarna merah jambu dan tidak ada garis lembam (bengkak) atau hitam di sekitar bibirnya. Bibir gadis yang tidak pernah dicium tidak tampak pucat dan bibirnya licin dan basah. Bibir yang pernah kena cium akan nampak lembam walaupun hanya satu kali saja, dan dapat merubah bibirnya juga terdapat garis-garis kasar yang memperindah bentuk bibir seperti irisan jeruk.

Bila gadis itu tidak suci lagi, bagian tengah bibirnya nampak retak, seakan-akan terbagi dua, retaknya tidak begitu jelas, akan tetapi nampak kalau diperhatikan betul-betul. Ada pula yang mengatakan gadis tidak suci ketika ia tertawa bibirnya nampak lebih lebih besar dari pada tidak tertawa dan bibir bawah tampak keluar dari pada bibir yang atas. Wallahu’alam.

Keterangan:
(bibir yang kering walaupun diusap (disolek) dengan gincu, bibir tetap kering. Cara membasahi bibir untuk menutup prasangka bahwa ia tidak suci lagi, oleskan minyak kelapa pada bibirnya tiap pagi, biarkan minyak kelapa meresap dalam bibir selama setengah jam. Insya Allah bibir gadis itu kelihatan berminyak dan tidak lembam. Bibir yang sudah lembam jangan diolesi minyak kelapa.

KEMALUAN.
Ini Tentunya hanya diketahui setelah menikah. Permukaan gadis yang pernah melakukan hubungan badan, terkesan lembam (memar), pintu kemaluan tidak tertutup rapat, agak renggang sedikit. Kalau gadis yang masih perawan, kemaluannya senantiasa tertutup rapat.

Sebenarnya selaput darah bisa dilihat langsung kedalam kemaluan gadis. Bila kemaluan masih ciut berarti gadis itu masih suci. Kalau lobang itu terbuka sedikit berarti gadis itu sudah tidak perawan lagi. Coba perhatikan warna kemaluan gadis, kalo permukaannya pintu kemaluannya berwarna ungu, kemerah-merahan berarti dia masih suci, akan tetapi kalau warna merah sudah pudar malah menjadi pucat, berarti dia sudah tidak suci lagi.satu lagi, biasanya disaat malam pertama, lelaki biasanya agak susah memasukkan zakar (penis) nya kedalam kemaluan gadis.


Pertama kali melakukan hubungan badan dengan seorang gadis yang baru pecah selaput darahnya memang tidak memuaskan, karena gadis itu tidak nyaman dengan darah yang keluar pada malam pertama (kebiasaannya) dan rasa perih pada kemaluannya. Sehingga ia tidak akan mau berlama-lama. Untuk mengetahui selapaut dara yang pecah, coba kosentrasikan mata anda kedahi istri anda, kalau dia berkerut artinya dia menahan sakit, tetapi kalau dia berpura-pura, rilex ajalah.
Wallahu’alam...

LEHER
Leher juga menjadi salah satu tempat yang dapat menunjukkan gadis itu masih suci atau tidak. Bila leher perempuan itu nampak berkedut-kedut, artinya perempuan itu pernah disentuh laki-laki. Garis kedutnya bukan seperti garis kedutan karena tua, garisnya kecil-kecil, pendek-pendek dan putus-putus, bukan garis yang panjang.

Kalau ingin melihat dengan jelas tunggulah gadis itu menundukkan kepalanya. Lihatlah dengan cepat dan cermat.!. bila gadis itu sering sering diusung lelaki, maka lehernya terdapat tanda-tanda hitam kecil dilobang romanya dan warna lembab kecil seperti bintik-bintik. Adakalanya lobang bulu roma tampak jelas dileher, ini juga berarti gadis itu sering disentuh.

Kalau gadis itu berleher panjang (jenjang), coba perhatikan dibagian lehernya, jika terdapat garis-garis urat yang bersilang artinya gadis itu masih suci. Jika terdapat garis-garis yang melintang, bukannya urat yang melintang, ini berarti perempuan itu sudah beranak (pernah melahirkan).
Wallahu’alam...

PIPI
Wanita yang tidak suci lagi wajahnya tidak berseri-seri, pipi gadis yang masih suci senantiasa menggairahkan dan merah segar. Kalau pipi gadis yang pernah dicium warna kemerah-merahan akan hilang. Kalau pipi itu merah karena dicium ayah atau saudara sekandung maka tidak membahayakan terhadap kesucian gadis tersebut.

Coba perhatikan betul-betul pipi gadis yang tidak perawan lagi terdapat garis melintang yang tidak begitu jelas/tampak. Walau bagaimanapun pipi gadis yang pernah kena cium masih tetap cantik, akan tetapi kalau sudah biasa dicium/disentuh laki-laki, lesung pipinya kurang dalam dan terdapat satu garis disebelah lekuk lesung pipinya.

Gadis yang masih suci, bila berbicara disekitar pipi kanannya maupun kiri cepat berkeringat, dan keringat ini akan keluar walaupun ditempat yang sejuk. Keringat yang dimaksud mungkin tidak nanpak kecuali dilap dengan tissue. Coba perhatikan bagian tepi telinga seorang gadis. Dibagian itu terdapat anak rambut yang halus dan lembut. Apa bila gadis itu tidak suci lagi, anak rambut itu tidak akan gugur, tetapi masih tetap ada, namun menjadi keras bahkan kasar. Apabila ditiup angin anak rambut itu nampak begitu kasarnya dan disisi pipi kelihatan agak gelap walaupun gadis itu berkulit hitam manis.
Wallahu’alam...

“Berpesan baiklah kamu terhadap wanita, sesungguhnya wanita itu diciptakan dari tulang rusuk. Dan yang paling bengkok bagian atasnya. Oleh karena itu, apabila kamu paksa untuk meluruskannya maka akan patahlah ia, dan apabila kamu membiarkan, maka akan bengkoklah ia selamanya”. (HR. Bukhari Muslim).

Dengan mengetahui ciri-ciri Gadis yang masih perawan yang di lihat dari seluruh bagian tubuh wanita, semoga bisa menambah pebgetahuan kita untuk mengetahui apakah gadis itu masih perawan atau tidak.
Wallahu’alam...

Sumber : http://radensomad.com/cara-mudah-melihat-ciri-ciri-wanita-yang-masih-perawan.html


Wallahu alam...
Semoga bermanfaat
Silahkan SHARE ke rekan anda jika menurut anda note ini bermanfaat...

Lampirkan sumbernya ya... Syukron

Wanita Shalehah, Siapa yang memetikmu?

Diibaratkan wanita sama dengan buah apel…

“Suatu saat di pagi yang cerah. Angin bertiup tenang. Sinar mentari lembut menerangi alam.Tapi sayang, itu semua tidak dapat meredam kegundahan hati sebuah apel yang berada tinggi nun di pucuk. Sejak seminggu lalu Apel itu sibuk berfikir, kenapa aku tidak dipetik orang? Padahal… kulitku licin mulus. Warnaku merah bersinar. Siapa yang melihat pasti meluap-luap seleranya. Pasti mereka terbayang betapa manisnya rasaku. Tapi… kenapa aku tidak dipetik orang?
Apel tersebut memandang ke bawah. Heran, kenapa manusia lebih memilih kawan-kawannya yang berada di bawah sana. Bukankah mereka tidak mendapat udara yang bersih dan cahaya mentari seperti aku yang berada di puncak ini? Bukankah kawan-kawanku itu banyak yang telah rusak karena seranggga?

Apel tersebut bingung memikirkan kenapa rekan-rekannya yang telah banyak tersentuh dan penuh debu menjadi pilihan, bukan dirinya yang belum tercemar dan dijamah orang. Apa kekurangan diriku?

Perasaan rendah diri mulai merasuk. Makin lama makin kuat, diselangi rasa kecewa dan bimbang. Murungnya tidak terbendung lagi. Lalu, pada pagi yang damai dan indah itu, apel tersebut memutuskan menggugurkan dirinya ke tanah. Ketika sudah berada dibawah, hatinya gembira bukan kepalang. Sedetik lagi aku akan dipilih manusia. Warna merahku yang berkilau dan kulitku yang licin mulus ini pasti mencairkan liur mereka.

Sang apel menanti manusia beruntung itu. Sayang sekali, sampai malam tiba, tiada seorang pun datang mengambilnya. Rasa gembira pun bertukar menjadi risau dan sedih.

Siang berganti malam, hari berganti minggu. Kasihan..akhirnya apel tersebut busuk di tanah menjadi makanan ulat dan serangga. Membusuk dan terinjak-injak manusia.”

Wanita itu ibarat apel. Buah yang tidak berkualitas amat mudah dipetik, dijamah dan diambil orang. Tapi apel yang berkualitas, tidak terjangkau dan sulit dijamah orang. Susah dipetik, susah digapai. Mahkota seorang gadis adalah Keimanan dan ketakwaannya. Apabila hilang iman dan takwanya, hancurlah pesonanya. Wanita sanggup jatuhkan martabat tingginya supaya dijamah orang lain.

Wahai wanita shalehah yang tinggi martabatnya… yang terpelihara kehormatan dan izzahnya…

Bersabarlah! Disaat tak ada yang memetik karena ketinggianmu. Janganlah obral jiwamu hingga kau rela dipetik dan dijamah oleh siapapun. layaknya seperti apel yang mudah dipetik di pinggir jalan. Tungulah, Allah pasti mengirimkan orang yang bersedia memetikmu di ketinggian. Ketinggian yang hanya bisa dipanjat dengan energi keimanan dan ketakwaaan seseorang.

Ya Allah… Kutahu, betapa banyak “perhiasan dunia terindah ini” mulai gundah. Gelisah menantikan seseorang. Sepertiga abad penantian kadang tak cukup mendatangkan satria-satria pemetik apel yang dinantikan. Wahai zat yang menguasai seluruh makhluk, jangan biarkan wanita-wanita mulia ini lelah di ketinggian, hingga ia menjatuhkan diri tersungkur dari kemuliaan. Teguhkan hati mereka. Selamatkan mereka.

Ya Tuhan kami, sesungguhnya mereka sangat memerlukan suatu kebaikan yang Engkau turunkan kepada mereka… Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada wanita-wanita shalehah jodoh dan keturunan sebagai penyenang hati. Wallahu a’lamu bishshawab.

(Ken Ahmad)

Sumber : http://ariefrey.wordpress.com/page/2/


Cantik'na Wanita tuu....

Cantiknya seorang wanita itu sebagai GADIS... bukan karena merah kilauan lipstik pada bibir memekar senyuman kosmetik,..Tetapi pada keperibadian terpelihara.. kelembutan kesopanan menghiasi jiwa.


Cantiknya seorang wanita itu sebagai REMAJA.. tidak pada kulitnya mulus menggebu memasrah untuk menggoda pandangan nafsu mata,..Tetapi pada kehidupan yang terjaga dari menjadi mangsa serigala durjana.


Cantiknya seorang wanita itu sebagai HAWA.. tdak karena bijak menuntun iman kaum Adam sehingga turunkan insan ke dunia,..Tetapi menjadi pembakar semangat perwira.. menjadi tunjang perjuangan syuhada.


Cantiknya seorang wanita itu sebagai ANAK.. tidak menjerat diri pada lembah kedurhakaan.. membuat aliran mutiara di kelopak mata,..Tetapi menjadi penyelamat ibu ayah kelak pada hari kebangkitan bermula.


Cantiknya seorang wanita itu sebagai ISTERI.. bukan karena perannya dalam rumahtangga,..Tetapi sentiasa bersama menempuh badai disisi suami tercinta.


Cantiknya seorang wanita itu sebagai MENANTU.. bukan kerana kemewahan dimata,.. Tetapi bijak dalam menjauhi persengkolan ipar suami.. menjadi penghibur hati permata kehidupan.


Cantiknya seorang wanita itu sebagai IBU.. bukan terletak pada kebangkitan anak dalam setiap menjalani kehidupan,.. Tetapi berada dibawah lembayung kejayaan, Membuai anak dikala suami meraih impian.


Cantiknya seorang wanita itu sebagai MERTUA.. tidak kerana berjaya dan berkuasa meruntuhkan istana,.. Tetapi menjalinan kasih sayang, Tulus hati menjain kasih untuk semua.


Cantiknya seorang wanita itu sebagai NENEK.. bukan memberi harta dunia.. sehingga generasi lupa,.. Tetapi menjadi pada guru bijaksana.. menjaring teladan para generasi bangsa.


Cantiknya seorang wanita itu sebagai WARGA NEGARA.. bukan karena menyandang puncak dunia,.. Tetapi bijak menangkis rintangan.. peka membela nasib demi bangsa dan negara.. menjadi tulang belakang keteguhan semua

Cantiknya seorang wanita itu sebagai WARGA TUA.. bukan karena jernihnya mutiara.. mengalir deras di kelopak mata,.. Tetapi senantiasa mengumpul cahaya.. menghitung hari dengan selembar nasihat.


Cantiknya wanita itu sebagai INTELEKTUALIS.. bukan karena menjadi sebutan.. sehingga menjulang keegoisan,.. Tetapi dalam mencari ilmu Menyala obor mewangi setanggi profesionalis dan memberikan contoh tauladan.


Cantiknya wanita itu sebagai MUSLIMAH.. bukan karena keindahan paras rupa.. sehingga menjadi idaman mata,.. Tetapi berpegang Akidah Solehah.. dbalik tirai jiwa.. menggenggam rindu kekasih pasrah di atas sejadah.. mengharap keridhaan kehidupan surga..


Muslimah itu sungguh cantik…

Cantik.. sungguh cantik..
Tahukah wahai saudariku, bahwa muslimah itu cantik dan bukankah tiap kita mencintai dan menginginkan kecantikan..???

Muslimah itu sungguh cantik…

"Bibirnya slalu dihiasi dan dibasahi dengan kecantikan tasbih". (Ali Imran : 41)

dan tahmid kepada Robbnya.
"Lantunan ayat-ayat Al-Qur’an yang menyejukan hati dan menenangkan pikiran senantiasa berteman dengan bibir dan lidahnya, nasehat dan tutur kata yang santun menghancurkan semua karang dan benteng rasa dendam. Lidahnya tidak pernah lepas dari ucapan syukur atas nikmat-nikmat dari Tuhan-Nya." (Al-Hujaraat : 11).

Ya..Muslimah memang sungguh cantik .. secantik bening matanya…
"Kedua matanya yang bening slalu terjaga dari hal-hal yang haram untuk dilihatnya." (An Nuur : 31).
"Kebeningan dan kejernihan matanya sejernih air mata yang setiap malam keluar dari telaga airmatanya." (Al Muzammil :2),

mencuci dosa-dosa yang sempat hinggap, yang mengalir keras karena rasa takut dan penyesalan yang mendalam, bersimpuh dihadapan Robbnya, merayu dan merajuk agar mendapat maghfiroh-Nya.

Sungguh…Muslimah itu cantik…
Secantik hatinya yang selalu tunduk kepada Robbnya.  
"Hati yang penuh dengan rasa kecintaan kepada Robbnya..." (Ali Imran : 31).  
"Jauh hatinya dari rasa dengki, sombong dan hasud. Keikhlasan senantiasa menghiasi qolbu yang tak pernah lupa akan kebesaran Robbnya." (An Nisaa : 125).

Hati yang siap menerima kebenaran dan keimanan. Hatinya bak cermin nan indah nan bersih, yang slalu siap menerima nur hidayah dari Robbnya dan memantulkannya, menyebarkannya keseluruh penjuru jagad raya. Qolbu yang senantiasa bersih dari prasangka dan fitnah kepada saudaranya.

"Maha Suci Allah yang telah menciptakan muslimah dengan kecantikannya. Secantik pakaian taqwa yang senantiasa dikenakannya. Sebaik-baik pakaian yang mendapat pujian dari Robbnya." (Al A’raf : 26).

Seindah-indah pakaian yang tiada ganti yang lebih indah darinya. Pakaian yang slalu melindunginya, dimanapun dan kapanpun dia berada. Pakaian yang membedakan dirinya dengan wanita-wanita lain yang tanpa pakaian, pakaian yang akan membawanya menuju pribadi nan mulia, pakaian yang akan membawanya berjumpa dengan Robbnya tercinta.

Sungguh cantik Muslimah…
"Secantik akhlaq dan budi pekertinya yang diselubungi pakaian taqwanya." (As Shaad : 46) (Al Qalam : 4).

Yang dengan akhlq dan budi pekertinya yang mulia itu menentramkan orang-orang disekitarnya, hilang kecemasan dan kerisauan disekelilingnya, berganti rasa cemburu dan curiga menjadi kasih sayang dan kepercayaan yang mulia.

Sungguh… Muslimah itu cantik…
"Secantik ketulusan cintanya kepada saudaranya. Ukhuwah yang demikian mendalam menghancurkan bongkahan-bongkahan kebekuan yang bersemayam di dalam hati, melunakannya dari kekakuan dan kekerasan, menyegarkannya kembali dengan rasa kasih sayang dan kepercayaan." (Al Maidaah : 54).

Sungguh… Muslimah itu benar-benar cantik…
Kecantikan yang sesungguhnya….
Kecantikan yang tiada bandingannya…
Tasbih sebagai lipstik bibirnya…
Air mata taubat sebagai pelentik bulu matanya….
Malu dan akhlaq sebagai perhiasannya…
Taqwa sebagai pakaian terindahnya….

Sungguh…Muslimah itu cantik…
Maka bersyukur para muslimah yang bahagia dan tulus ikhlas akan kemuslimahannya….
Tapi…. Kebanggaan karena ketaqwaan dan keikhlasannya…
Wahai Saudariku ….
Sudahkah engkau menggapai kecantikan itu…


WASPADALAH WAHAI KAUM HAWA SEBELUM TERLAMBAT
Ali r.a. meriwayatkan sebagai berikut: "Saya bersama Fatimah berkunjung ke rumah Rasulullah dan kami temui beliau sedang menangis. Kami bertanya kepada beliau, "Mengapa tuan menangis wahai Rasulullah?" Baginda menjawab, "Pada malam aku di Isra'kan ke langit, daku melihat orang sedang mengalami berbagai penyeksaan...maka bila teringatkan mereka aku menangis. Saya bertanya lagi, "Wahai Rasulullah apakah yang tuan lihat?" Baginda bersabda:
  1. Wanita yang digantung dengan rambutnya dan otak kepalanya mendidih.
  2. Wanita yang digantung dengan lidahnya serta tangannya dipaut dari punggungnya sedangkan api yang mendidih dari neraka dituangkan ke kerongkongnya.
  3. Wanita yang digantung dengan buah dadanya dari balik punggungnya sedangkan air getah kayu zakum dituang ke kerongkongnya.
  4. Wanita yang digantung, diikat kedua kaki & tangannya ke arah ubun-ubun kepalanya serta dibelit dibawah kekuasaan ular & kala jengking.
  5. Wanita yang memakan badannya sendiri serta dibawahnya tampak api yang menyala-nyala dengan hebatnya.
  6. Wanita yang memotong badannya sendiri dengan gunting dari neraka.
  7. Wanita yang bermuka hitam dan memakan ususnya sendiri.
  8. Wanita yang tuli, buta dan bisu dalam peti neraka sedang darahnya mengalir dari rongga badannya (hidung, telinga, mulut) dan badannya membusuk akibat penyakit kulit.
  9. Wanita yang berkepala seperti kepala babi dan keldai yang mendapat berjuta jenis seksaan.

Maka berdirilah Fatimah seraya berkata,"Wahai ayahku, cahaya mata kesayanganku... ceritakanlah kepadaku apakah amal perbuatan wanita-wanita itu."

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Wahai Fatimah, adapun :
  1. Wanita yang digantung dengan rambutnya kerana dia tidak menjaga rambutnya di jilbab dikalangan lelaki.
  2. Wanita yang digantung dengan lidahnya kerana dia menyakiti hati suaminya dengan kata-kata.
  3. Kemudian Nabi s.a.w. bersabda: "Tidak seorang wanita yang menyakiti hati suaminya melalui kata-katanya kecuali Allah akan membuatkan mulutnya kelak dihari kiamat, selebar 70 zira' kemudian akan mengikatnya dibelakang lehernya.
  4. Adapun wanita yang digantung dengan buah dadanya kerana dia menyusui anak orang lain tanpa izin suaminya.
  5. Adapun wanita yang diikat dengan kaki dan tangannya itu kerana dia keluar rumah tanpa izin suaminya, tidak mandi wajib dari haid dan nifas.
  6. Adapun wanita yang memakan badannya sendiri kerana suka bersolek untuk dilihat lelaki lain serta suka membicarakan keaiban orang.
  7. Adapun wanita yang memotong badannya sendiri dengan gunting dari neraka kerana dia suka menonjolkan diri (ingin terkenal) dikalangan orang yang banyak dengan maksud supaya orang melihat perhiasannya dan setiap orang jatuh cinta padanya kerana melihat perhiasannya.
  8. Adapun wanita yang diikat kedua kaki dan tangannya sampai ke ubun-ubunnya dan dibelit oleh ular dan kala jengking kerana dia mampu mengerjakan solat dan puasa. Tetapi dia tidak mahu berwudhuk dan tidak solat serta tidak mahu mandi wajib.
  9. Adapun wanita yang kepalanya seperti kepala babi dan badannya seperti keldai kerana dia suka mengadu-domba (melaga-lagakan orang) serta berdusta.
  10. Adapun wanita yang berbentuk seperti anjing kerana dia ahli fitnah serta suka marah- marah pada suaminya..


Wahai Gadis Solehah
Dari jauh ku melihat gerak gerikmu
Tunduk memandang bumi
Terlindung dibalik hijabmu
Wajah yang penuh nur
Yang sentiasa mengingat mati
Yang mencintai Allah Ta’ala & Rasul-Nya
Yang takut azab Allah Ta’ala
Kau ibarat permata berharga
Dibalut & disimpan rapi..

Wahai Gadis Solehah
Jauh disudut hatiku
Aku bangga dengan imanmu
Taqwamu, akhlakmu, amalanmu
Jua perjuanganmu menegakkan
Kesucian syariat yang telah ditetapkan Allah Ta’ala..

Wahai Gadis Solehah
Kau pertahankan hijabmu
Walaupun dunia memandang hina
Tetapi Allah Ta’ala melihatmu dengan penuh bangga
Akhlakmu kau pelihara
Tutur katamu melambangkan sifat keibuanmu yang sejati
Apabila bertemu dengan bukan mahrammu
Kau tunduk memandang bumi
Mengingatkanku
Amirul Mukminin di Zaman Rasullullah (shalallahu ‘alaihi wasallam)..


Seorang Muslimah Sejati
Seorang muslimah sejati
Yang lembut fitrah tercipta
Halus kulit, manis tuturnya
Lentur hati
Telus wajahnya
Setelus rasa membisik di jiwa
Di matanya cahaya
Dalamnya ada air
Sehangat cinta
Sejernih suka
Sedalam duka
Ceritera hidupnya...

Seorang Gadis Itu...
Hatinya penuh manja
Penuh cinta, sayang semuanya
Cinta untuk diberi
Cinta untuk dirasa...

Namun manjanya
Bukan untuk semua
Bukan lemah
Atau kelemahan dunia...

Ia bisa kuat
Bisa jadi tabah
Bisa ampuh menyokong
Pahlawan-pahlawan dunia...

Begitu unik tercipta
Lembutnya bukan lemah
Tabahnya tak perlu pada
Jasad yang gagah...

Seorang Gadis Itu...
Teman yang setia
Buat Adam dialah Hawa
Tetap di sini...

Dari indahnya jannah
Hatta ke medan dunia
Hingga kembali mengecap nikmatNya...

Seorang Gadis Itu...
Bisa seteguh Khadijah
Yang suci hatinya
Tabah dan tenang sikapnya
Teman Ar-Rasul
Pengubat duka dan laranya...

Bijaksana ia
Menyimpan lmu
Si teman bicara
Dialah Ishah
Penyeri taman Rasulullah
Dialah Hafsah
Penyimpan mashaf pertama kalamullah...

Seorang Gadis Itu...
Bisa setabah Maryam
Meski dicaci meski dikeji
Itu hanya cerca manusia
Namun sucinya ALLAH memuji...

Seperti Fatimah kudusnya
Meniti hidup seadanya
Puteri Rasulullah
Kesayangan ayahanda...

Suaminya si panglima agama
Di belakangnya dialah pelita
Cahya penerang segenap rumahnya
Umi tersayang cucunda Baginda...

Bisa dia segagah Nailah
Dengan dua tangan
Tegar melindung khalifah
Meski akhirnya bermandi darah
Meski akhirnya khalifah rebah
Syaheed menyahut panggilan ALLAH...

Seorang Gadis Itu...
Perlu ada yang membela
Agar ia terdidik jiwa
Agar ia terpelihara...

Dengan kenal Rabbnya
Dengan cinta Rasulnya
Dengan yakin Deennya
Dengan teguh Aqidahnya
Dengan utuh cinta yang terutama
ALLAH jua RasulNya
Dalam ketaatan penuh setia
Pemelihara maruah dirinya
Agama, Keluarga dan Ummahnya...

Seorang Gadis Itu...
Melenturnya perlu kasih sayang
Membentuknya perlu kebijaksanaan
Kesabaran dan kemaafan
Keyakinan dan penghargaan
Tanpa jemu dan tanpa bosan
Memimpin tangan, menunjuk jalan...

Seorang Gadis Itu...
Yang hidup di alaf ini
Gadis akhir zaman
Era hidup perlu berdikari...

Dirinya terancam dek fitnah
Sucinya perlu tabah
Cintanya tak boleh berubah
Tak bisa terpadam dek helah
Dek keliru fikir jiwanya
Kerna dihambur ucapkata nista
Hanya kerana dunia memperdaya...

Karna Seorang Gadis Itu...
Yang hidup di zaman ini
Perlu teguh kakinya
Mantap iman mengunci jiwanya
Dari lemah dan kalah
Dalam pertarungan yang lama
Dari rebah dan salah
Dalam perjalanan mengenali Tuhannya
Dalam perjuangan menggapai cinta
Nikmat hakiki seorang hamba
Dari Tuhan yang menciptakan
Dari Tuhan yang mengurniakan...

Seorang Gadis Itu...
Anugerah Istimewa kepada Dunia!
Seorang Gadis Itu...

Tinggallah di dunia
Sebagai bidah
Dayah dan mujahidah
Pejuang ummah...

Anak umi dan ayah
Muslimah yang solehah...

Kelak jadi ibu
Membentuk anak-anak ummah
Rumahnya taman ilmu
Taman budi dan ma'rifatullah...

Seorang gadis itu...
Moga akan pulang
Dalam cinta dan dalam sayang
Redha dalam keredhaan
Tuhan yang menentukan
Seorang gadis itu dalam kebahagiaan!

Moga Ar-Rahman melindungi
Merahmati dan merestui
Perjalanan seorang gadis itu
Menuju cintaNYA yang ABADI..!!!

Sumber : http://suara-bintangkecilku.blogspot.com/2010/10/cantikna-wanita-tuu.html


Wallahu alam...
Semoga bermanfaat
Silahkan SHARE ke rekan anda jika menurut anda note ini bermanfaat...

Lampirkan sumbernya ya... Syukron

Berjuang Layaknya Ikan Salmon

Selalu ada sosok yang menginspirasi.. 
”Hidup penuh perjuangan”

begitu terdengar selalu...

Hidup bukanlah sebuah narasi yang datar dan tenang tetapi ia adalah sebuah dunia yang berombak dan bergelombang, kini kita sedang meniti itu bukan? Meniti di tengah riak dan gelombang untuk mencapai sebuah tujuan, haluan hidup yang disebut... masa depan. Tidak ada hidup tanpa masa depan di dunia ini, itulah sebabnya perjuangan dan kerja keras sangat diperlukan disini.

Belajar dari kisah mereka, teman-temanku. Yang terlahir dengan sebuah perjuangan... Bersakit-sakit dahulu, namun entah kapan bersenang-senangnya. Ahh, andai aku berada di posisi mereka, tentu mungkin aku takkan kuat bertahan.

Menjalani hidup dengan kerja keras, demi sebuah penghidupan, demi sebuah keinginan serta cita-cita. Membuat mereka harus jatuh bangun dalam menjalani segalanya. Mungkin urat malu mereka sudah putus, atau entah berapa ketebalan muka mereka... Sehingga mereka harus melakukan hal yang mungkin tak sewajarnya dilakukan. Semua hanya demi... masa depan. Mereka tetap lakukan itu semua, ”asal tak keluar dari konteks yang ada”, begitu kata temanku.

Coba kita perhatikan ikan salmon, ikan yang cantik dan indah berbadan ramping dan panjang itu merupakan ikan pejuang keras dalam mengarungi kehidupan. Tidak pernah tenang dan nyantai, ia selalu bergerak tidak mengenal batas waktu, hidupnya penuh dengan dinamika. Penuh dengan eksperimen. Berbuat dan berkarya.


Seperti itulah seharusnya kita! Berlayar jauh dan hijrah melintasi wilayah untuk mencari satu kesuksesan. Aku teringat kembali dengan kisah temanku, menjadi anak rantau ternyata tak mudah. Ia harus siap menjadi korban kerasnya Ibu Kota. Berpayah-payah demi mempertahankan hidup. Ingatlah kembali ke ikan salmon, selalu hijrah menentang arus. Tidak pernah berjalan jauh mengikuti irama arus, selalu berjuang menaklukkan arus, hingga sampai pada hulu sungai.

Memang. Tak ada jalan lain, kita harus menjadi manusia pekerja keras. Manusia yang menentang arus, berusaha terus untuk sampai destinasi kehidupan, seperti layaknya ikan salmon.

Lakukan semua itu, tanpa mengenal lelah. Berjuang dan berjuang! Demi semua angan serta impian. Hanya mati yang akan memisahkan perjuangan kita. Yakin, Alloh selalu menilai setiap perjuangan, tidak ada perjuangan yang sia-sia di mata-Nya.

"Bersabar serta berjuanglah terus… Untukmu, jiwa pejuang." ^_^


Sumber : http://deasukata.blogspot.com/2010_10_01_archive.html


Wallahu a’lam bish-shawabi... (hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)

Semoga Allah s.w.t memberi kekuatan untuk kita amalkan.
Wassalam...

Semoga Bermanfaat
Silahkan SHARE ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...

Lampirkan sumbernya ya... Syukron

Jangan Bermaksiat

AKIBAT MAKSIAT TERHADAP JIWA

Allah SWT menciptakan manusia di muka bumi ini dengan segala perintah dan peraturanNya yang harus di patuhi dan dilaksanakan serta segala laranganNya yang harus ditinggalkan.

Namun betapa banyak kemaksiatan-kemaksiatan dan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan manusia dan perintah-perintah yang justru ditinggalkannya. Sesungguhnya kemaksiatan dan perbuatan dosa yang kita lakukan. Allah telah menetapkan hukuman dan akibat-akibatnya. Akibat-akibat perbutan dosa dan maksiat itu akan mengenai hati dan jiwa kita.

Diantara akibat itu adalah :
1. Menutup hati, pendengaran dan penglihatan sehingga terkuncilah hatinya.
Allah membuatnya lupa untuk berdzikir dan membuat lupa terhadap dirinya sendiri. Maksiat ini buat dada seseorang jadi sempit, dipalingkan dari kebenaran dan menambah penyakit pada hatinya. Seperti yang diterangkan oleh imam Ahmad, dari Hudhaifah r.a. Ia berkata
“ Hati itu ada empat kondisi. Pertama yaitu hati yang bersih yang memiliki lampu yang menerangi. Itulah hati orang mukmin. Ke dua hati yang tertutup, yaitu hait orang kafir. Ke tiga, hati yang trebalik, yaitu hati orang munafik. Ke empat hati yang ada dua unsur materi (madah) di dalamnya, unsur keimanan dan kemunafikan, kapan saja salah satu unsurnya yang mendominasi maka unsur itu yang menguasai.”

Kemaksiatan juga menjauhkan seseorang dari ketaatan pada Allah, menjadikan hati menjadi tuli dan enggan mendengarkan kebenaran dan membuat seseorang buta dan enggan melihat kebenaran. Perumpamaan antara hatinya dan kebenaran yang tidak bermanfaat baginya adalah seperti antara telinga dan suara, antara mata dan warna, serta antara lidah orang bisu dengan ucapan. Jadi sebenarnya kebutaan, ketulian, dan kebisuan hati adalah hakikat cacat yang sebenarnya, cacat zat, dan cacat organ sekaligus.
“…karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta adalah hati yang di dalam dada.”  (Al-Hajj : 46)

2. Maksiat yang menyebabakan longsornya hati seperti longsornya tempat ke dalam bumi hingga menyebabkan jatuhnya hati pada derajat yang paling bawah.
Berbeda dengan lonssor fisik, longsor hati tidak bisa dirasakan oleh pemiliknya. Tanda-tanda longsornya hati adalah selalu berkeliling pada hal-hal yang hina, rendah, kotor, dan keji. Sebagaimana hati yang derajatnya diangkat oleh Allah akan selalu berputar pada kebaikan, kebajikan, hal-hal yang bernilai tinggi, amal, perkataan, dan akhlak yang baik.

3. Maksiat juga mengubah bentuk hati atau mengutuk sebagaimana dikutuknya sebuah bentuk fisik makhluk jadi binatang.
Akibatnya hati berubah menjadi bentuk binatang dalam perilaku, watak, dan kelakuannay. Ada hati yang dikutuk menjadi bentuk babi, anjing, khimar, ular, kal;ajengking atau yang lainnya karena keserupaan hati dengan watak-watak binatang tersebut. Atas dasar ini Sufyan Ats-Tsauri menafsirkan ayat-ayat
“dan tiadalah binatang-binatang yang ada dalam bumi dan burung-burung terbang dengan ke dua sayapnya melainkan umat-umat (surga) seperti kamu….”   (QS. al-An’am : 38)

dengan, “Diantara mereka ada yang memiliki akhlak atau perilaku binatang buas biasa, ada juga yang memiliki perilaku anjing, perilaku babi, perilaku khimar, atau ada juga yang suka menghiasi pakaiannya seperti burung merak atau ada juga yang bodoh seperti khimar,dll.

Maha suci Allah, betapa banyak hati yang shalat tanpa dirasakan oleh pemiliknya, betapa banyak hati yang dikutuk dan hati yang longsor. Betapa banyak hati yang terfitnah oleh pujian manusia, orang yang tertipu karena perilakunya ditutup-tutupi oleh Allah, orang yang dikaruniai nikmat namun pelan-pelan akan dihancurkan oleh Allah. Ini semua adalah hukuman dan penghinaan Allah terhadap ahli maksiat. Akan tetepi orang-orang bodoh mengira bahwa semua itu adalah karomah/penghormatan dan pemuliaan dari Allah.

4. Allah SWT juga menjadikan makar bagi ahli maksiat, ia akan ditipu oleh para penipu, ditertawakan dan disesatkan dari jalan kebenaran oleh orang yang hatinya sesat.

5. Maksiat yang membalikkan hati.
Hati akan melihat kebenaran sebagai kebatilan dan kebatilan sebagai kebenaran, ma’ruf sebagai munkar dan munkar sebagai ma’ruf. Maksiat yang menghijab hati dari Allah di dunia dan hijab terbesar adalah ketika hari akhirat. Allah berfirman,
“…sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat) Tuhan mereka.”  (QS. Al-Muthaffifin : 15)

6. Dosa menghalangi seseorang untuk menempuh jarak menuju hati mereka.
Akibatnya mereka tidak mampu mengetahui bagaimana hati menjadi baik, suci dan mengetahui apa yang merusaknya. Jika seseorang mampu menuju hatinya maka ia selamat dan bahagia.

7. Maksiat juga mempersempit kehidupan di dunia, di alam barzah dan hari kiamat.
“ Dan barang siapa berpaling dari peringatanKu maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.”  (QS. Thaha : 124 )

Hati tidak akan tenang, hidup tak akan bahagia dan jiwa yang tidak kan tenang melainkan dengan menjadi penyembah Allah adalah kebenaran dan yang selain Allah adalah kebatilan. Barang siapa yang tidak bahagia karena Allah maka jiwanya akan penuh keluh kesah karena dunia yang ia raih. Barang siapa yang merasa bahagia dengan Allah maka semua orang akan bahagia karenanya. Allah menjadikan kehidupan yang baik hanya untuk orang beriman dan beramal shaleh. Sebagaimana firman Allah :
“Barang siapa mengerjakan amal shaleh baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahal yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.” (QS. an-Nahl : 97)

Allah telah menjadikan jalan yang lurus sebagai cahaya bagi orang beriman dan rasulNya di dunia, dan juga nanti di akhirat di tengah gelapnya padng mahsyar.Allah menjaga cahaya tersebut sebagaimana menjaga keimanan mereka hingga mereka menemuiNya.

Allah menghakimi orang-orang yang berbuat maksiat serta menyiapkan gancu dan besi runcing diantara dua sisi jalan yang lurus untuk mencabik menyambar mereka. Sebagaimana kemaksiatan tersebut menyambar merekadari jalan yang lurus ( istiqamah ). Kecepatan sambaran gancu dan jeruji besi runcing itu sendiri di tentukan oleh tingkat kemaksiatan mereka.

Allah menyediakan telaga bagi orang-orang mukmin di akhirat sebagai balasan atas kepatuhan mereka “minimum” tuntunan Allah di dunia.

Saudaraku, Mari kita renungkan dan kita pikirkan hikmah Allah di dunia dan di akhirat, maka kita akan mengetahui dengan yakin tak ada keraguan di dalamnya, bahwa dunia ini adalah ladang bagi kehidupan akhirat. Dan kedudukan manusia di akhirat ditentukan oleh kedudukan mereka di dunia ini dari segi keimanan, amal shaleh atau sebaliknya. Dan hanya Allah lah yang memberikan jalan yang benar.

Sumber : http://ulet-ijoww.blogspot.com/2010_09_01_archive.html


Wallahu a’lam bish-shawabi... (hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...
Itu hanyalah dari kami...

dan kepada Allah SWT, kami mohon ampunan...

Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan.
Wassalam...

Semoga Bermanfaat
Silahkan SHARE ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...

Lampirkan sumbernya ya... Syukron

7 Pahala Selepas Mati

Dari Anas r.a berkata bahawa ada 7 macam pahala yang dapat diterima sesudah mati.
  1. Sesiapa yang mendirikan masjid maka ia tetap pahalanya selagi masjid itu digunakan untuk beramal ibadat di dalamnya.
  2. Sesiapa yang mengalirkan air sungai selagi ada orang yang minum darinya.
  3. Sesiapa yang menulis mushaf ia akan mendapat pahala selagi ada orang membacanya.
  4. Orang yang menggali perigi selagi ada orang yang menggunakannya.
  5. Sesiapa yang menanam tanaman selagi ada yang memakannya baik dari manusia atau burung.
  6. Mereka yang mengajarkan ilmu yang berguna selama ia diamalkan oleh yang mempelajarinya.
  7. Orang yang meninggalkan anak soleh yang mana ianya selalu mendoakan kedua orang tuanya dan beristighfar baginya yakni anak yang selalu diajari ilmu quran maka orang yang mengajarnya akan mendapat pahala selagi anak itu mengamalkan ajarannya tanpa mengurangi pahala anak itu sendiri.

Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah S.A.W. telah bersabda :
"Apabila telah mati anak Adam itu, maka terhentilah amalnya melainkan tiga macam :
1.    Sedekah yang berjalan terus (Sedekah Amal Jariah)
2.    Ilmu yang berguna dan diamalkan.
3.    Anak yang soleh yang mendoakan orang tuanya."

So, sahabat2 marilah kita sama2 beramal.. Untuk apa?? Sebagai bekalan kita sebelum bertemu Allah SWT.. Ingat dunia ini umpama ladang.. Ladang untuk kita menanam sebanyak mungkin pokok sebelum tibanya masa menuai.. Tanamlah pokok2 yang berkualiti dan bajailah dengan butir2 iman agar kita selamat didunia dan akhirat... Ameen.

Sumber : http://penjagaiman.blogspot.com/2010/07/7-pahala-selepas-mati.html


Wallahu a’lam bish-shawabi... (hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...
Itu hanyalah dari kami...
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...

Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan.
Wassalam...

Semoga Bermanfaat dan bisa kita ambil hikmahnya... amin
Silahkan COPY atau SHARE ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...

Lampirkan sumbernya ya... Syukron

Belajar dari Lampu Senter


Lampu senter, alat ini populer dikenal para satpam, dan petugas pos kamling. Lampu ini seolah menjadi perangkat wajib bila bertugas malam. Lampu senter menjadi alat penerangan alternatif di tengah kegelapan. Saat listrik padam, atau menyusuri lorong-lorong hutan lampu senter juga bak penyelamat. Perannya juga sangat dinantikan pada saat mencari benda asesoris kecil yang hilang di sudut-sudut ruangan sempit.

Memang, lampu senter ini menjadi vital saat malam hari tiba. Adapun di saat siang lampu ini tidak berguna. Tak ada bedanya menenteng lampu senter atau tidak di siang hari. Hal ini mengingat lampu senter adalah bekal yang hanya diperlukan pada saat yang tepat.

Namun demikian, perangkat ini harus selalu tersedia bila kita hendak berpetualang dalam gua-gua panjang. Begitu pun ketika menyusuri hutan, ataupun menolong korban bencana di pedalaman dalam waktu yang lama. Siapa saja yang enggan bersusah payah membawa senter di ranselnya, akibatnya baru terasa saat kegelapan mulai menyapa.

Belajar dari lampu senter ini, tak ubahnya dengan ibadah kita. Amal shalih dan ibadah kita juga hanya akan berfungsi dengan baik pada saat yang tepat. Di dunia ini, seolah tak ada beda antara ahli ibadah dan ahli maksiat. Logika awam akan mengatakan ibadah maupun tidak ibadah, sama – sama tidak akan membuat kaya bila tidak berikhtiar.

Pemandangan di depan mata justru memberikan kesan shalat seolah tidak bermanfaat. Padahal perbedaannya terletak pada saat kegelapan kiamat tiba. Shalat, zakat, qurban dan haji kita akan menjadi penerang. Ibadah kita ibarat lampu senter tadi, sebagai perbekalan pada saat tidak ada lagi penerangan dan syafaat.

Perjalanan panjang yang akan dilewati manusia sejatinya untuk ibadah. Pengabdian seorang hamba kepada Allah untuk menggapai ridha-Nya. Firman Allah,
“Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah.” (QS. Ad-Dzariat: 59)

Manusia berjuang mempersiapkan bekal terbaik untuk kehidupan yang akan datang. Namun ada saja yang merasa malu, dan malah enggan untuk mempersiapkan diri. Hal ini sebagaimana seseorang yang enggan membawa ransel perbekalan. Malu membawa lampu senter di siang hari, padahal perjalanan menyongsong malam sangat membutuhkan alat penerangan.

Tidak perlu enggan dan malu untuk menyiapkan bekal terbaik, demi menyongsong perjalanan menuju kampung akhirat. Allah berfirman,
“Berbekallah kalian, karena sesungguhnya sebaik- baik bekal adalah takwa.” (QS. Al-Baqarah: 197).

Sumber : http://ibnujafar86.wordpress.com/2011/01/11/belajar-dari-lampu-senter/


Wallahu a’lam bish-shawabi... (hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...
Itu hanyalah dari kami...
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...

Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan.
Wassalam...

Semoga Bermanfaat dan bisa kita ambil hikmahnya... amin
Silahkan COPY atau SHARE ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...

Lampirkan sumbernya ya... Syukron

Raja Sehari

Dahulu ada sebuah Kerajaan yang sangat aman, rakyatnya makmur dan sentosa. Raja ini selalu memperhatikan dan mementingkan kesejahteraan rakyatnya. Sang Raja selalu berkeliling negeri untuk melihat langsung kondisi rakyatnya.

Suatu Sang Raja mendengar rintihan seorang pemuda yang kelaparan. Si Ibu dengan suara lemah mengatakan kepada anaknya bahwa dia sudah tidak memiliki lagi persediaan makanan. Raja terkejutdi negerinya ada rakyatnya yang kelaparan.

Sang Raja berfikir sebentar. Kemudian dia membuat sebuah kesempatan untuk Sang pemuda. Dia memerintahkan prajuritnya. untuk secara diam-diam membawa sang anak ke istana ketika dia tidur, malam itu juga.

Ketika Pemuda itu tidur, secara diam-diam beberapa Prajurit membawa pemuda tanpa sepengatahuan siapapun termasuk pemuda itu sendiri.

Raja ingin memberikan jabatannya sebagai Raja selama sehari untuk si pemuda tersebut.Diaingin tahu apa yang akan dilakuakn si Pemuda.

Pagi harinya ketika terbangun dari tidurnya si anak heran, dimanakah dia berada? Segera beberapa pembantu istana menjelaskan bahwa dia saat ini di istana kerajaan dan diangkat menjadi Raja.

Para Pembantu istana sibuk melayaninya.Sementara itu di tempat terpisah si ibu kebingungan dan cemas karena dia mendapati anaknya hilang dari rumahnya. Di carinya kemana-mana tapi sang anak pujaan hati tetap tak ditemukannya. Siang harinya sambil menangis dan bercucuran air mata si ibu pergi ke istana Raja untuk meminta bantuan mencari anaknya ke pelosok negeri. Di gerbang istana si ibu tertahan oleh Para Penjaga istana dan tidak diijinkan untuk bertemu dengan Raja.

Namun demikian, seorang Penjaga itu masuk ke dalam dan memberi tahu kepada Sang Raja baru (Pemuda) bahwa di luar istana ada seorang ibu tua lusuh dan kelaparan yang sedang mencari anaknya yang hilang. Sang Raja kemudian memerintahkan untuk mensedekahkan satu karung beras kepada ibu tua miskin tersebut.

Malam harinya Sang Raja baru itu tidur kembali di kamarnya yang megah dan mewah.Tengah malam, Sang Raja yang asli dengan Para Pembantunya secara diam-diam kembali memindahkan pemuda yang sedang tidur lelap itu kembali ke rumah ibunya.

Esok pagi si ibu sangat gembira karena telah menemukan kembali anaknya yang hilang kemarin. Sebaliknya si Pemuda heran kenapa dia ada disini kembali. Si ibu bercerita bahwa kemarin dia mencarinya kesana-kemari hingga pergi ke istana untuk minta bantuan, dan pulangnya dia diberi oleh Raja sekarung beras. Si Anak segera menyadari bahwa dialah kemarin yang memberi sekarung beras itu.

Kemudian bergegas dia pergi ke istana dan menghadap Raja, dengan lugu dia minta diangkat kembali menjadi raja. Walau cuma sehari .Sang Raja segera menolak dengan mengatakan bahwa waktu/kesempatannya menjadi raja sudah habis.

Si Pemuda tetap memohon,sambil menghiba-hiba Pemuda itu minta hanya sejam saja bahkan beberapa menit saja, tetapi Sang Raja tetap menolak

Sang Pemuda pulang dengan hati penuh penyesalan.Kenapa dia sangat kikir dulu, seandainya dia dermawan maka tidak hanya sekarung beras yang dia kirim tetapi mungkin berton-ton beras yang dia kirim.


Tahukah akhi/ukhti ?..
Itulah analogi kehidupan kita sekarang. Kelak di akhirat ada orang-orang menyesal. Mereka tidak pernah beramal untuk akhirat. Mereka tidak pernah mengirim beras ( pahala ) yang banyak untuk kampung akhirat mereka.

Mereka meminta kesempatan untuk kembali ke dunia, agar bisa beramal sebaik mungkin... tapi, itu tidak mungkin... karna hidup hanya sekali.

Maka, mari kita optimalkan kehidupan didunia ini yang hanya sekali, untuk ibadah dan kebaikan. Karena kita tidak tau kapan ajal menjemput kita. Bisa saja, hari ini adalah hari terakhir kita... maka, kenapa kita masih saja berbuat dosa, dan masih ragu dan malas tuk beribadah kepada-Nya?

Begitu banyak kasih sayang Allah Tuhan kita, dengan kasih sayang yang berbentuk berbagai peringatan-peringatan yang datang kepada kita.

Ya, Mungkin tulisan ini adalah yang kesekian ribu peringatan kasih sayang-Nya....

Tinggal diri kita,... apakah akan kita abaikan peringatan dan kesempatan itu hingga kesempatan itu habis?

Sumber : http://www.awansmart.co.cc/2010/07/raja-sehari.html


Wallahu a’lam bish-shawabi... (hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...
Itu hanyalah dari kami...
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...

Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan.
Wassalam...

Semoga Bermanfaat dan bisa kita ambil hikmahnya... amin
Silahkan COPY atau SHARE ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...

Lampirkan sumbernya ya... Syukron

Surga itu Tidak Gratis

Bukan Untuk Orang Yang Malas

Meraih surga yang dijanjikan oleh Allah swt adalah impian setiap muslim, tapi sayangnya 'kavling' surga tidak dibagikan secara gratis. Surga hanya diwariskan kepada hamba-hambaNya yang beriman (baca: berilmu) & beramal soleh. Iman tanpa amal merupakan sebuah dusta, dan amal tanpa iman merupakan perbuatan sia-sia. Amal yang diterima oleh Allah swt, pertama, harus didasarkan rasa ikhlas, semata-mata sebagai bentuk implementasi pengabdian diri seorang hamba kepada Tuhannya dan kedua, harus benar ilmunya, yaitu sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh Allah swt. Manusia tidak diberi sedikitpun hak untuk ‘menciptakan’ suatu bentuk ibadah apapun selain apa yang telah ditentukan dariNya baik melalui Kalam-Nya (Al-quran) maupun perbuatan atau perkataan yang dicontohkan oleh RasulNya (as-Sunnah),

"Apakah mereka mempunyai para sekutu yang mensyari’atkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?.” (QS. 42:21)

Rasa Ikhlas merupakan urusan antara seorang hamba dengan Allah swt, orang lain tidak akan mungkin mengetahui apakah seseorang yang sedang melakukan perbuatan amaliah, didasari rasa ikhlas atau tidak. Masalah hati adalah urusanNya, hanya Dialah yang menggenggam dan membolak-balikkan hati setiap manusia. Jadi lebih utama jika kita selalu mengedepankan sikap berbaik sangka.

Berbeda dengan ikhlas, benar atau tidaknya suatu perbuatan amaliah dapat diketahui oleh setiap manusia. Tentunya manusia yang mengoptimalkan kerja akal dan panca inderanya.

Ilmu harus lebih diutamakan daripada amal, karena ilmu-lah yang memberikan petunjuk dan ‘mengawal’ arah amal yang kita lakukan agar tidak melenceng dari ‘garis’ yang telah ditentukan yaitu Al-quran dan as-Sunnah.

Rasulullah saw bersabda,  
“Ilmu itu pemimpin, dan amal adalah pengikutnya."

Oleh karena itu, hendaknya kita membekali diri dengan ilmu sebelum beramal, setidaknya kita mengetahui ‘dalil’nya, bukan hanya sekedar menuruti apa kata orang lain atau mengikuti apa yang sudah menjadi kebiasaan turun temurun,

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya." (QS. 17:36)

"Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: ", tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari nenek moyang kami". ", walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?"." (QS. 2:170)

Ironisnya, kita seringkali menuruti apa kata orang lain atau tidak jarang mengikuti apa yang sudah menjadi kebiasaan umum. Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam pelaksanaan sholat jamaah, seringkali kita jumpai, posisi antara imam dan makmum tidak mengikuti tauladan yang diberikan oleh Rasulullah saw, terutama untuk jamaah 2 orang lelaki. Posisi sholat berjamaah menurut Rasulullah saw dijelaskan oleh Ibnu Abbas ra, yaitu

Ibnu Abbas ra berkata,
"Aku shalat bersama Nabi SAW di suatu malam, aku berdiri di samping kirinya, lalu Nabi memegang bagian belakang kepalaku dan menempatkan aku di sebelah kanannya." (HR Bukhari)

Setiap muslim menyadari bahwa sholat yang mereka lakukan mengikuti apa yang Rasul ajarkan, seperti sabda beliau saw, "Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat”. Tapi seringkali dalam prakteknya kita lebih condong untuk ‘mengikuti’ orang lain. Hal ini disebabkan antara lain karena kita seringkali malas mencari ilmu tentang agama, seolah-olah ilmu agama dapat kita ketahui secara alamiah, seolah-olah yang tahu masalah agama hanyalah ustadz atau ulama saja, seolah-olah sejak lahir kita telah pandai mengaji atau sholat, sehingga tidak perlu mengevaluasi sholat kita. Lucunya kita malah bersusah payah mencari ilmu dunia, meremehkan ilmu agama.

Sebuah ironi ketika lisan berucap menginginkan surga tapi perbuatan kita lebih condong kepada cinta dunia.

Mencari ilmu adalah wajib hukumnya bagi setiap muslim, Alquran mendorong setiap muslim untuk menjadi orang yang berilmu, beramal dan mengajarkan ilmunya,

"... akan tetapi (dia) berkata, 'Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani (yang sempurna ilmu dan taqwanya kepada Allah), karena kamu selalu mengajarkan al-Kitab dan disebabkan kamu telah mempelajarinya."  (QS. 3:79)

Hendaknya kita optimalkan segenap anugrah yang Allah berikan kepada kita yaitu akal dan panca indera untuk meraih ilmu yang bermanfaat dunia-akhirat. Gunakan sepasang mata yang indah ini untuk banyak membaca, telinga untuk rajin mendengar, dan sepasang kaki yang dilangkahkan ke majelis-majelis, perpustakaan ataupun toko buku. Setiap muslim hendaknya jangan malu untuk bertanya,

"maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,..."  (QS. 16:43)

Berusahalah... karena agama ini diturunkan bukan untuk orang yang malas.

Sumber : http://akuinginmenulis.blogspot.com/2008/09/agama-bukan-untuk-orang-yang-malas_02.html


Surga itu Tidak Gratis

 
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk jannah (surga), padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa malapateka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata: ‘Bilakah datangnya pertolongan Allah.’ Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah amat dekat.”  (Al-Baqarah: 214).


Khabbab bin Arat ra, berteriak lantang: “Memang, ia (Muhammad) adalah utusan Allah kepada kita, untuk membebaskan dari kegelapan menuju terang benderang.” Sebuah deklarasi keimanan justru saat dakwah Rasulullah baru pada fase sirriyah dan lemah. Pernyataan itu diperdengarkan di depan segerombol kafir Quraisy. Kontan, mereka murka mendengarnya. Khabbab, si pandai besi itu sadar akan resiko yang ia hadapi. Tak ayal, mereka memukuli dan menyiksanya. Ia terhuyung tak sadarkan diri. Tubuhnya bengkak-bengkak. Seluruh tulang persendiannya terasa nyeri. Darah mengalir membasahi pakaian dan tubuhnya.

Ini bukan akhir Khabbab menuai siksaan. Onggokan besi, bahan baku pedang, di rumahnya menjadi senjata makan tuan. Kafir Quroisy mengubahnya menjadi alat siksa yang mengerikan. Mereka masukkan besi ke dalam api hingga merah membara. Dililitkannya besi menyala itu pada kedua tangan dan kaki Khabbab. Sakit tiada terkira. Namun, semua itu tak menjadikan ia bergeming dari keimanan.

Derita Khabbab belum usai. Ummi Anmar, bekas majikannya, turun tangan. Wanita jalang itu menyiksa dan menderanya. Ia mengambil besi panas yang menyala dan meletakkannya di ubun-ubun Khabbab. Ia menggeliat kesakitan. Nafas tetap ditahan agar tak keluar keluhan, karena keluhan hanya akan menjadikan para algojo bersorak-sorak.

Sampai suatu ketika Khabbab datang menghadap Rasulullah saw di bawah naungan Ka’bah. “Wahai Rasulullah! tidakkah Anda memohonkan pertolongan bagi kami? Usul Khabbab. Rasulullah duduk, raut mukanya memerah seraya bersabda: “Dahulu sebelum kalian, ada orang disiksa dengan dikubur hidup-hidup. Ada yang kepalanya digergaji menjadi dua bagian. Ada pula yang kepalanya disisir dengan sikat besi hingga kulit kepalanya terkelupas. Tetapi siksaan-siksaan itu tidak memalingkan mereka dari agamanya. Demi Allah, Allah pasti akan mengakhiri persoalan ini, sehingga orang berani berjalan dari Shan’a ke Hadramaut tanpa rasa takut kepada siapa pun selain Allah, walaupun srigala ada di antara hewan gembalaannya, tetapi kalian tampak terburu-buru.”

Itulah sepenggal episode kehidupan Khabbab r.a. Pada awal dakwah Islam, penyiksaan bahkan dialami oleh Rasulullah saw sendiri beserta para sahabat yang lain. Mungkin kita bertanya, mengapa Rasulullah saw dan para sahabatnya harus merasakan penyiksaan, sedangkan mereka berada pada pihak yang benar? Mengapa pula Allah Ta’ala tidak melindungi mereka, padahal mereka adalah tentara-tentara Allah, bahkan kekasih-Nya berada ditengah-tengah mereka?
Manusia dicipta bukan tanpa tujuan. Allah bermaksud mencipta manusia untuk beribadah kepada-Nya.  
“Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku.”  (Adz-Dzariyat: 56).
Beribadah itulah tujuan utama penciptaan manusia.

Sifat dasar ubudiyah adalah taklif (beban). Dalam Islam, orang yang akil baligh biasa disebut mukallaf, artinya, orang yang dibebani. Dengan demikian ubudiyah mengharuskan adanya taklif, sedang taklif menuntut adanya kesiapan menanggung beban dan perlawanan terhadap hawa nafsu dan syahwat. Taklif tersebut, tersimpul dalam kalimat laailaaha illallah, yang bermakna tidak ada ilah yang berhak diibadahi selain hanya Allah. Meski kalimat tersebut singkat, namun ia bermakna padat. Ia mengandungi totalitas penetapan (itsbat) atas obyek peribadatan, meliputi tujuan (qasd), niat, pengagungan (ta’dhim), pengharapan (raja’), dan takut (khauf) hanya tertuju kepada Allah semata. Kalimat tersebut juga mengandungi totalitas pengingkaran (nafyu) atas obyek peribadatan kepada selain Allah yang meliputi sesembahan yang diyakini dapat mendatangkan manfaat dan madharat (aalihah), makhluk yang rela diibadahi, diikuti, dan ditaati (taghut), fatwa atau jalan hidup yang menyelisihi Islam (arbaab), dan segala yang dapat memalingkan manusia dari Allah, seperti harta, tempat tinggal, dan keluarga (andaad).

Dengan demikian, berislam memang (seharusnya) menumbuhkan sikap revolusioner. Konsekuensi berislam, adalah tuntutan memenuhi segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, baik menyangkut ubudiyah mahdlah atau ghairu mahdlah. Juga, ubudiyah harus murni hanya kepada Allah. Dus, harus menolak beribadah kepada selain-Nya, baik dari golongan jin maupun manusia. Hal ini tentu membawa potensi ancaman yang beragam, terutama dari unsur-unsur yang diingkari untuk diibadahi, baik dari golongan jin maupun manusia. Di sinilah maksud taklif menuntut adanya kesiapan menanggung beban dan perlawanan.

Jadi, memang sejak semula manusia diciptakan untuk siap menanggung beban, ujian, dan cobaan. Karena jannah yang dijanjikan Allah tidaklah gratis, melainkan harus ditebus dengan berislam, lengkap dengan segala konsekuensi yang harus dipenuhi dan resiko yang harus dihadapi.

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk jannah (surga), padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa malapateka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan berbagai cobaan) sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata: ‘Bilakan datangnya pertolongan Allah.’ Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah amat dekat.” (Al-Baqarah: 214).

Lantas apa maksud Allah? bukankah bagi-Nya segala sesuatu mudah jika mengendaki? hanya dengan kalimat kun fayakun(Jadilah! maka akan terjadi), termasuk mudah bagi Allah jika Dia menghendaki Islam tegak di muka bumi, juga mudah bagi-Nya jika mengendaki seluruh manusia memeluk Islam…?

Sengaja Allah tidak membuat semuanya berjalan mulus, Dia bermaksud menguji hamba-hambanya hingga dapat dibuktikan siapa yang mukmin dan siapa yang munafik, siapa yang jujur dan siapa yang dusta? Berislam secara lisan belaka, tanpa ada konsekuensi-konsekuensi tertentu, tentu akan sulit membedakan antara yang sungguh-sungguh dengan yang berpura-pura. Di sinilan relevansi mekanisme ujian dan cobaan bagi seorang hamba.

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan: ‘Kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi?’ Sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sungguh Allah mengetahui orang-orang yang benar, dan sungguh Allah mengetahui orang-orang yang dusta.”(Al-Ankabut: 2–3).

Sumber : http://ldkarrahmanunja.wordpress.com/2010/12/31/surga-itu-tidak-gratis/

Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda,
“barangsiapa yang membaca Subhanallah wa bihamdihi sebanyak 100 kali dipagi dan sore hari, maka dihari kiamat nanti tidak ada seorangpun  yang lebih istimewa darinya kecuali orang yang membacanya lebih dari apa yang dibacanya." (H.R Imam Muslim)

Wallahu a’lam bish-shawabi... (hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini...
Itu hanyalah dari kami...
dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...

Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan.
Wassalam...

Semoga Bermanfaat dan bisa kita ambil hikmahnya... amin
Silahkan COPY atau SHARE ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...

Lampirkan sumbernya ya... Syukron

Daftar Postingan Terbaru

Agenda Harian

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,

b. Menunaikan shalat witir

c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

” الَّلهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ “

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

وَ قَدْ قَرَأَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فِي رَكْعَتَي الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدَ

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتْمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إَذَا صَلَّى الْفَجْرَ تَرَبَّعَ فِي مَجْلِسِهِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ الْحَسَنَاءُ

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلِ يَدِهِ، وَكَانَ دَاوُدُ لا يَأْكُلُ إِلا مِنْ عَمِلِ يَدِهِ

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهَ أَنْ تَمُوْتَ ولسانُك رَطْبٌ من ذِكْرِ الله

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki

b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يَعْلَمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

وَإِنَّ لِبَدَنِكَ عَلَيْكَ حَقٌّ

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran

b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media

c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib

b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)

c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat

d. Membaca dzikir sore

e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid

b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat

c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim

d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid

e. Dakwah melalui media atau lainnya

f. Melakukan mudzakarah

g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali

- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Sedikit revisi dari : http://www.al-ikhwan.net/agenda-harian-ramadhan-menuju-bahagia-di-bulan-ramadhan-2989/